MeTaLoYaL

tHe diFFErent isnt AlwaYz better But THE besT is always Different..
Showing posts with label SUNAN ABU DAUD. Show all posts
Showing posts with label SUNAN ABU DAUD. Show all posts

Monday, May 20, 2024

MUSNAD AHMAD 7594 : ROH - ROH SEPERTI TENTERA/PERAJURIT YANG BERKELOMPOK,SALING MENGENAL DAN RAPAT ATAU SALING BERMUSUH DAN BERSELISIH



باقي مسند المكثرين
مسند أبي هريرة رضي الله عنه

مسند أحمد ٧٥٩٤

حَدَّثَنَا يَزِيدُ أَخْبَرَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ سُهَيْلِ بْنِ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْأَرْوَاحُ جُنُودٌ مُجَنَّدَةٌ فَمَا تَعَارَفَ مِنْهَا ائْتَلَفَ وَمَا تَنَاكَرَ مِنْهَا اخْتَلَفَ

KITAB SISA MUSNAD SAHABAT YANG BANYAK MERIWAYATKAN HADITS
Bab Musnad Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu


Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengabarkan kepada kami Hammad bin Salamah dari Suhail bin Abu Shalih dari bapanya dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Roh-roh itu seperti tentara yang berkelompok-kelompok, jika saling mengenal maka akan bersatu namun jika saling mengingkari maka akan berselisih."

ISNAD SAHIH MENURUT SYUA'IB AL-ARNA'UTH


Hadis Berkaitan:


باقي مسند المكثرين
مسند أبي هريرة رضي الله عنه

مسند أحمد ١٠٤٠٤

حَدَّثَنَا عَبْدُ الصَّمَدِ وَحَسَنُ بْنُ مُوسَى قَالَا حَدَّثَنَا حَمَّادٌ عَنْ سُهَيْلٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْأَرْوَاحُ جُنُودٌ مُجَنَّدَةٌ فَمَا تَعَارَفَ مِنْهَا ائْتَلَفَ وَمَا تَنَاكَرَ مِنْهَا اخْتَلَفَ

KITAB SISA MUSNAD SAHABAT YANG BANYAK MERIWAYATKAN HADITS
Bab Musnad Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu


Telah menceritakan kepada kami Abdush Shamad dan Hasan bin Musa berkata telah menceritakan kepada kami Hammad dari Suhail dari bapanya dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam: "Para roh itu ibarat prajurit yang bermacam-macam, jika saling mengenal mereka akan menjadi akrab, dan jika saling bermusuhan maka mereka akan saling berselisih."

ISNAD SAHIH MENURUT SYUA'IB AL-ARNA'UTH

************************************************************************


البر والصلة والآداب
الأرواح جنود مجندة

صحيح مسلم ٤٧٧٣

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ يَعْنِي ابْنَ مُحَمَّدٍ عَنْ سُهَيْلٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْأَرْوَاحُ جُنُودٌ مُجَنَّدَةٌ فَمَا تَعَارَفَ مِنْهَا ائْتَلَفَ وَمَا تَنَاكَرَ مِنْهَا اخْتَلَفَ

KITAB BERBUAT BAIK, MENYAMBUT SILATURAHMI DAN ADAB
Bab Ruh itu berkelompok-kelompok


Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id: Telah menceritakan kepada kami 'Abdul 'Aziz yaitu Ibnu Muhammad dari Suhail dari Bapanya dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Roh-roh itu seperti prajurit yang berkelompok-kelompok, jika saling mengenal mereka akan menjadi akrab, dan jika saling bermusuhan maka mereka akan saling berselisih."


كتاب البر والصلة والآداب
The Book of Virtue, Enjoining Good Manners, and Joining of the Ties of Kinship

Chapter: Souls Are Like Conscripted Soldiers
باب الأَرْوَاحِ جُنُودٌ مُجَنَّدَةٌ ‏ ‏

Abu Huraira reported Allah's Messenger (ﷺ) Saying:
Souls are troops collected together and those who familiarised with each other (in the heaven from where these come) would have affinity, with one another (in the world) and those amongst them who opposed each other (in the Heaven) would also be divergent (in the world).

Reference : Sahih Muslim 2638a
In-book reference : Book 45, Hadith 204
USC-MSA web (English) reference : Book 32, Hadith 6376
(deprecated numbering scheme)


************************************************************************************


الأدب
من يؤمر أن يجالس

سنن أبي داوود ٤١٩٤

حَدَّثَنَا هَارُونُ بْنُ زَيْدِ بْنِ أَبِي الزَّرْقَاءِ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا جَعْفَرٌ يَعْنِي ابْنَ بُرْقَانَ عَنْ يَزِيدَ يَعْنِي ابْنَ الْأَصَمِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ يَرْفَعُهُ قَالَ الْأَرْوَاحُ جُنُودٌ مُجَنَّدَةٌ فَمَا تَعَارَفَ مِنْهَا ائْتَلَفَ وَمَا تَنَاكَرَ مِنْهَا اخْتَلَفَ

KITAB ADAB
Bab Orang yang layak dijadikan teman


Telah menceritakan kepada kami Harun bin Zaid bin Abu Az Zarqa berkata: telah menceritakan kepada kami Ayahku berkata: telah menceritakan kepada kami Ja'far -maksudnya Ja'far bin Burqan- dari Yazid -maksudnya Yazid bin Al Asham- dari Abu Hurairah dan ia memarfu'kannya, ia berkata: "Ruh-ruh itu seperti tentara yang bersenjata, mereka yang saling mengenal maka akan bersatu, dan yang bertentangan maka akan bercerai-berai."

SAHIH MENURUT NASIRUDDIN AL ALBANI


كتاب الأدب
General Behavior (Kitab Al-Adab)

Chapter: With whom we are ordered to accompany
باب مَنْ يُؤْمَرُ أَنْ يُجَالَسَ

Abu Hurairah reported the Prophet (ﷺ) as saying:
The spirits are in marshaled hosts; those who know one another will be friendly, and those who do not, will keep apart.

Grade: Sahih (Al-Albani)

In-book reference : Book 43, Hadith 62
English translation : Book 42, Hadith 4816


********************************************************************************************************************************************************

Sebenarnya, sangat mudah mengetahui seperti apa cerminan diri Anda. Cukup dengan melihat bersama siapa saja Anda sering bergaul, seperti itulah cerminan diri Anda. Kenyataan ini telah dipaparkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

الْمُؤْمِنُ مِرْآةُ (أخيه) الْمُؤْمِنِ

Seorang mukmin cerminan dari saudaranya yang mukmin

HR al-Bukhâri (al-Adabul -Mufrad no. 239) dan Abu Dâwud no. 4918 (ash-Shahîhah no. 926)

Kalau seorang biasa berkumpul dengan seseorang yang hobinya berjudi, maka kurang lebih dia seperti itu juga. Begitu pula sebaliknya, kalau dia biasa berkumpul dengan orang yang rajin shalat berjamaah, maka kurang lebih dia seperti itu.

Allah Azza wa Jalla menciptakan ruh dan menciptakan sifat-sifat khusus untuk ruh tersebut. Di antara sifat ruh (jiwa) adalah dia tidak mau berkumpul dan bergaul dengan selain jenisnya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menegaskan hakekat ini dengan bersabda:

الأَرْوَاحُ جُنُودٌ مُجَنَّدَةٌ فَمَا تَعَارَفَ مِنْهَا ائْتَلَفَ وَمَا تَنَاكَرَ مِنْهَا اخْتَلَفَ

Ruh-ruh itu bagaikan pasukan yang berkumpul (berkelompok). (Oleh karena itu), jika mereka saling mengenal maka mereka akan bersatu, dan jika saling tidak mengenal maka akan berbeda (berpisah) 

HR al-Bukhâri no. 3336 

Memilih teman yang baik adalah sesuatu yang tak bisa dianggap remeh. Karena itu, Islam mengajarkan agar kita tak salah dalam memilihnya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ

Seseorang itu tergantung pada agama temannya. Oleh karena itu, salah satu di antara kalian hendaknya memperhatikan siapa yang dia jadikan teman 

HR Abu Dâwud no. 4833 dan at-Tirmidzi no. 2378. (ash-Shahîhah no. 927)




***********************************************************************************

Al-Imam an-Nawawi berkata dalam Syarah Shahih Muslim (16/2638):
"Para ulama mengatakan bahwa maknanya mereka adalah sekelompok manusia yang berkumpul atau manusia yang bermacam-macam lagi berbeda-beda. Ruh-ruh itu saling mengenal karena suatu perkara yang Allah menciptakan ruh-ruh itu di atasnya.

Ada yang mengatakan, karena mereka dijadikan Allah di atas sifat-sifat yang saling mencocoki dan tabiat yang saling bersesuaian.

Ada yang mengatakan, karena mereka diciptakan secara bersama kemudian jasad mereka saling berpisah, sehingga yang mencocoki tabi'at yang lain, maka ia akan bersatu dengannya. Dan yang saling berjauhan tabi'atnya, maka dia akan lari dan menyelisihinya.

Al-Khaththabi dan selainnya mengatakan bahwa persatuan mereka adalah Kebahagiaan atau kesengsaraan ketika Allah menciptakan mereka pada awalnya.

Dan ruh-ruh itu terbagi menjadi dua kelompok yang saling berlawanan, jika jasad-jasad itu saling bertemu di Dunia, maka mereka akan bersatu atau berselisih sesuai dengan apa yang mereka diciptakan di atasnya, sehingga orang baik cenderung kepada orang yang baik dan orang jahat cenderung kepada orang yang jahat. والله تعالى أعلم بالصواب


https://pemancungkeliru.blogspot.com/2024/05/ruh-ruh-itu-ibarat-pasukan-yang-tersusun.html

**************************************************************************

Dalam hadits riwayat Imam Al-Bukhari rahimahullah dalam shahihnya, disebutkan bahwa Ibunda kaum mu`minin, Bunda ‘A`isyah radhiyallahu ‘anha mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

الأَرْوَاحُ جُنُودٌ مُجَنَّدَةٌ فَمَا تَعَارَفَ مِنْهَا ائْتَلَفَ وَمَا تَنَاكَرَ مِنْهَا اخْتَلَفَ

“Ruh-ruh itu (seperti) pasukan yang mengelompok, maka ruh-ruh yang saling kenal akan menjadi akrab, adapun ruh-ruh yang tidak saling kenal akan menjadi saling tidak cocok.”

Berkata Al-Khaththabi rahimahullah,

يحتمل أن يكون إشارة إلى معنى التشاكل في الخير والشر والصلاح والفساد، وأن الخيِّر من الناس يحن إلى شكله والشرير نظير ذلك يميل إلى نظيره فتعارف الأرواح يقع بحسب الطباع التي جبلت عليها من خير وشر، فإذا اتفقت تعارفت، وإذا اختلفت تناكرت.

“Kemungkinan maknanya adalah hal ini merupakan isyarat kepada kesesuaian tipe, baik dalam kebaikan maupun dalam keburukan, baik dalam kebaikan maupun kerusakan. Bahwa orang yang baik itu rindu kepada orang yang setipe dengannya. Demikian pula orang yang buruk hatinya suka kepada orang yang semisalnya (pula). Jadi, saling kenalnya antar ruh itu terjadi sesuai dengan tabiat yang ada pada mereka, baik (ruh) yang baik maupun (ruh) yang buruk. Maka jika ruh-ruh tersebut setipe, menjadi saling kenal (akrab)lah mereka. Namun, jika mereka tidak setipe, maka mereka tidak saling cocok (tidak akrab).”

Sumber: 
Copyright © 2024 muslim.or.id


****************************************************************************


Al-Khoththobi rahimahullah berkata :

على معنى التشاكل في الخير والشر والصلاح والفساد، وأن الخير من الناس يحن إلى شكله والشرير نظير ذلك يميل إلى نظيره، فتعارف الأرواح يقع بحسب الطباع التي جُبلت عليها من خير وشر، فإذا اتفقت تعارفت، وإذا اختلفت تناكرت

“Bisa jadi bermakna isyarat atas kesamaan dalam hal kebaikan dan kejelekan serta perbaikan dan kerusakan. dan bahwasanya manusia yang baik akan rindu kepada jenisnya (yang baik pula), sedangkan yang jelek dan semisal itu maka akan condong kepada yang sejenisnya pula. Para ruh akan saling mengenal, sehingga akan hinggap sesuai dengan tabiat yang telah diciptakan di atasnya dari kebaikannya maupun kejelekannya, maka apabila telah cocok maka akan saling mengenal, dan apabila berbeda maka akan saling mengingkari.” (nukilan Al-Fath, juz 3, Halaman 199)

Jika kita lihat maka akan sering kita dapati :
• Jiwa yang berusaha berjihad dijalan Allah maka akan senang berkumpul dengan jiwa-jiwa yang berjihad dijalan Allah..
• Jiwa yang suka berderma dan baik hati akan cinta kepada yang semisalnya dan akan merasa condong kepadanya.
• Begitu pula jiwa yang berlebihan memandang dunia dalam kehidupan ini, dia pun akan merasa nyaman, dan condong kepada jiwa yang setipe dengannya..
• Sedangkan jiwa yang tidak baik akan berkawan dengan yang sejenis dan akan condong kepadanya serta akan menjauh dari setiap jiwa yang berlawanan dengannya.

Qatadah rahimahullah berkata :
“Sesungguhnya kami, demi Allah belum pernah melihat seseorang menjadikan teman buat dirinya kecuali yang memang menyerupai dia maka bertemanlah dengan orang-orang yang shalih dari hamba-hamba Allah agar kamu digolongkan dengan mereka atau menjadi seperti mereka.” (Al Ibanah 2/477 nomor 500)

Penyusun | Abdullah bin Suyitno (عبدالله بن سيتن)
Disusun 1 Rabiul Tsani 1440 H / 9 Desember 2018


Saturday, May 11, 2024

MUSNAD AHMAD 19480 : KEZALIMAN (BAGHYU) MELANGGAR HAK MANUSIA & MEMUTUSKAN SILATURRAHIM

مسند البصريين
حديث أبي بكرة نفيع بن الحارث بن كلدة رضي الله تعالى


حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ عُيَيْنَةَ قَالَ حَدَّثَنِي أَبِي عَنْ أَبِي بَكْرَةَ وَوَكِيعٌ قَالَ حَدَّثَنَا عُيَيْنَةُ وَيَزِيدُ أَخْبَرَنَا عُيَيْنَةُ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي بَكْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ ذَنْبٍ أَحْرَى أَنْ يُعَجِّلَ بِصَاحِبِهِ الْعُقُوبَةَ مَعَ مَا يُؤَخَّرُ لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِنْ بَغْيٍ أَوْ قَطِيعَةِ رَحِمٍ قَالَ وَكِيعٌ أَنْ يُعَجِّلَ اللَّهُ وَقَالَ يَزِيدُ يُعَجِّلُ اللَّهُ وَقَالَ مَعَ مَا يُدَّخَرُ لَهُ


KITAB MUSNAD PENDUDUK BASHRAH
Bab Hadis Abu Bakrah Nafi' bin Al Harits bin Kaladah Radliyallahu ta'ala 'anhu


Telah menceritakan kepada kami Yahya dari 'Uyainah ia berkata: telah menceritakan kepadaku Ayahku dari Abu Bakrah dan Waki' ia berkata: telah menceritakan kepada kami 'Uyainah -dan Yazid telah mengabarkan kepada kami 'Uyainah dari Ayahnya dari Abu Bakrah - dia berkata: 

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 

"Tidak ada dosa yang di segerakan terhadap pelakunya, dengan seksa yang tetap ia terima di akhirat, daripada kezaliman atau memutus silaturahim.

"Waqi' ia berkata: "An Yu'ajjilallahu (Allah menyegerakan)." Yazid berkata dengan redaksi: "Yu'ajjilullah (Disegerakan Allah)." Katanya lagi, "Dengan (tetap merasakan) seksa yang ditangguhkan untuknya."

ISNAD SAHIH MENURUT SYUA'IB ARNAUTH

*************************************************************************


HADIS BERKAITAN


مسند البصريين
حديث أبي بكرة نفيع بن الحارث بن كلدة رضي الله تعالى

مسند أحمد ١٩٥٠٣

حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ أَخْبَرَنَا عُيَيْنَةُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي بَكْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ ذَنْبٍ أَحْرَى أَنْ يُعَجِّلَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى الْعُقُوبَةَ لِصَاحِبِهِ فِي الدُّنْيَا مَعَ مَا يَدَّخِرُ لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِنْ الْبَغْيِ وَقَطِيعَةِ الرَّحِمِ


KITAB MUSNAD PENDUDUK BASHRAH
Bab Hadis Abu Bakrah Nafi' bin Al Harits bin Kaladah Radliyallahu ta'ala 'anhu

Musnad Ahmad 19503

Telah menceritakan kepada kami Isma'il, telah mengabarkan kepada kami 'Uyainah bin Abdurrahman dari Ayahnya dari Abu Bakrah ia berkata: Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Tidak ada dosa yang lebih Allah segerakan siksaannya di dunia bagi pelakunya dan adzab yang menunggunya di akhirat kecuali kezhaliman dan memutuskan tali silaturrahim."

ISNAD SAHIH MENURUT SYUA'IB ARNAUTH


***********************************************************************************


الأدب
في النهي عن البغي

سنن أبي داوود ٤٢٥٦

حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا ابْنُ عُلَيَّةَ عَنْ عُيَيْنَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي بَكْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ ذَنْبٍ أَجْدَرُ أَنْ يُعَجِّلَ اللَّهُ تَعَالَى لِصَاحِبِهِ الْعُقُوبَةَ فِي الدُّنْيَا مَعَ مَا يَدَّخِرُ لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِثْلُ الْبَغْيِ وَقَطِيعَةِ الرَّحِمِ

  حكم : صحيح (الألباني)

KITAB ADAB
Bab Larangan bersikap melampaui batas


Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah berkata: telah menceritakan kepada kami Ibnu Ulayyah dari Uyainah bin 'Abdurrahman dari Bapaknya dari Abu Bakrah ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak ada dosa yang lebih pantas untuk disegerakan hukumannya bagi pelakunya di dunia bersama dengan adzab yang ditangguhkan (tersimpan) baginya di Akhirat, selain dosa kedhaliman dan memutus tali shilaturrahim."



General Behavior (Kitab Al-Adab)
Chapter: Regarding the prohibition of wronging others

Narrated AbuBakrah:

The Prophet (ﷺ) said: There is no sin more fitted to have punishment meted out by Allah to its perpetrator in advance in this world along with what He stores up for him in the next world than oppression and severing ties of relationship.

Grade: Sahih (Al-Albani

In-book reference : Book 43, Hadith 130
English translation : Book 42, Hadith 4884


***********************************************************************************


صفة القيامة والرقائق والورع عن رسول الله
منه

سنن الترمذي ٢٤٣٥

حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ أَخْبَرَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ عَنْ عُيَيْنَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي بَكْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ ذَنْبٍ أَجْدَرُ أَنْ يُعَجِّلَ اللَّهُ لِصَاحِبِهِ الْعُقُوبَةَ فِي الدُّنْيَا مَعَ مَا يَدَّخِرُ لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِنْ الْبَغْيِ وَقَطِيعَةِ الرَّحِمِ قَالَ هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ


KITAB SIFAT KIAMAT, PENGGUGAH HATI DAN WARO'
Bab Lain-lain


Telah menceritakan kepada kami Ali bin Hujr telah mengkhabarkan kepada kami Isma'il bin Ibrahim dari 'Uyainah bin Abdurrahman dari ayahnya dari Abu Bakrah berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Tidak ada suatu dosa yang lebih layak dipercepat hukumannya didunia oleh Allah kepada pelakunya di samping (adzab) yang disimpan baginya di akhirat daripada zina dan memutus silaturrahim. Berkata Abu Isa: Hadis ini hasan shahih.


Chapters on the description of the Day of Judgement, Ar-Riqaq, and Al-Wara'
Chapter: Regarding the Grave Threat Against Tyranny and Severing the Ties of Kinship

Abu Bakrah narrated that the Messenger of Allah (s.a.w) said:

"There is no sin more worthy of Allah hastening the punishment upon its practitioner in the world – along with what is in store for him in the Hereafter – than tyranny and severing the ties of kinship.” (Sahih)

Grade: Sahih (Darussalam)

Reference : Jami` at-Tirmidhi 2511
In-book reference : Book 37, Hadith 97
English translation : Vol. 4, Book 11, Hadith 2511



***********************************************************************************



الزهد
البغي


حَدَّثَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ الْحَسَنِ الْمَرْوَزِيُّ أَنْبَأَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْمُبَارَكِ وَابْنُ عُلَيَّةَ عَنْ عُيَيْنَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي بَكْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ ذَنْبٍ أَجْدَرُ أَنْ يُعَجِّلَ اللَّهُ لِصَاحِبِهِ الْعُقُوبَةَ فِي الدُّنْيَا مَعَ مَا يَدَّخِرُ لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِنْ الْبَغْيِ وَقَطِيعَةِ الرَّحِمِ


KITAB ZUHUD
Bab Melanggar hak orang lain


Telah menceritakan kepada kami Al Husain bin Al Hasan Al Mawarzi telah memberitakan kepada kami Abdullah bin Mubarak dan Ibnu 'Ulayyah dari 'Uyainah bin Abdurrahman dari ayahnya dari Abu Bakrah dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak ada perbuatan dosa yang akan di segerakan siksanya bagi pelakunya oleh Allah di dunia dan di sisakan baginya di akhirat melainkan berbuat aniaya dan memutuskan tali silaturrahim."


Zuhd 
Chapter: Injustice

It was narrated from Abu Bakrah that the Messenger of Allah (saw) said:

“There is no sin more deserving that Allah hasten the punishment in this world, in addition to what is stored up for him in the Hereafter – than injustice and severing the ties of kinship.”

Grade: Sahih (Darussalam)

In-book reference : Book 37, Hadith 112
English translation : Vol. 5, Book 37, Hadith 4211


***********************************************************************************

MAKNA BAGHYU

Secara lughah (bahasa Arab) kata baghyu dari huruf ba’, ghain, dan ya, menunjukkan dua arti: pertama: mencari, kedua: jenis kerusakan. [Maqoyisul Lughah, 1/218, karya Ibnu Faris].


Ar-Raghib al-Isfahani rahimahullah menyatakan, “Baghyu adalah: mencari pelanggaran dari sikap tengah yang seharusnya dipilih”. [Mufradat, hal. 55, karya Ar-Raghib al-Isfahani]

Di dalam kitab suci al-Qur’an, kata baghyu digunakan untuk beberapa makna:

Mencari [Lihat Al-A’raf/7: 45]
Kezhaliman; melanggar hak manusia [Lihat Al-A’raf/7: 33 dan An-Nahl/16: 90]
Kemaksiatan [Lihat Yunus/10: 23]
Zina [Lihat An-Nur/24: 33]
Hasad; membenci kebaikan yang ada pada orang lain [Lihat Asy-Syura/42: 14]

Di dalam istilah fuqaha (para ulama ahli fiqih) di dalam kitab-kitab fiqih, baghyu bermakna: memberontak kepada imam (pemimpin negara).


عَنْ أَبِي بَكَرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَا مِنْ ذَنْبٍ أَحْرَى أَنْ يُعَجِّلَ لِصَاحِبِهِ الْعُقُوبَةَ مَعَ مَا يُؤَخَّرُ لَهُ فِي الْآخِرَةِ، مِنْ بَغْيٍ، أَوْ قَطِيعَةِ رَحِمٍ


Dari Abu Bakrah Radhiyallahu anhu , dia berkata: Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tidak ada dosa yang pantas disegerakan hukumannya kepada pelakunya, bersamaan dengan balasan yang diundurkan di akhirat, daripada baghyu atau memutuskan kerabat”. [HR. Ahmad, no. 20374, 20380, 20398; Al-Bukhari, Abu Dawud, no. 4902; At-Tirmidzi, no. 2511; dan Ibnu Majah, no. 4211. Dishahihkan Syaikh Al-Albani]

https://almanhaj.or.id/11440-mengganggu-hak-orang-hukuman-segera-datang.html

Saturday, March 16, 2024

SUNAN ABU DAUD 1849 (2164) : KEPELBAGAIAN POSISI BERSETUBUH - surah al baqarah ayat 223


النكاح
في جامع النكاح

سنن أبي داوود ١٨٤٩: حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ يَحْيَى أَبُو الْأَصْبَغِ حَدَّثَنِي مُحَمَّدٌ يَعْنِي ابْنَ سَلَمَةَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَقَ عَنْ أَبَانَ بْنِ صَالِحٍ عَنْ مُجَاهِدٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ 

إِنَّ ابْنَ عُمَرَ وَاللَّهُ يَغْفِرُ لَهُ أَوْهَمَ إِنَّمَا كَانَ هَذَا الْحَيُّ مِنْ الْأَنْصَارِ وَهُمْ أَهْلُ وَثَنٍ مَعَ هَذَا الْحَيِّ مِنْ يَهُودَ وَهُمْ أَهْلُ كِتَابٍ وَكَانُوا يَرَوْنَ لَهُمْ فَضْلًا عَلَيْهِمْ فِي الْعِلْمِ فَكَانُوا يَقْتَدُونَ بِكَثِيرٍ مِنْ فِعْلِهِمْ 

وَكَانَ مِنْ أَمْرِ أَهْلِ الْكِتَابِ أَنْ لَا يَأْتُوا النِّسَاءَ إِلَّا عَلَى حَرْفٍ وَذَلِكَ أَسْتَرُ مَا تَكُونُ الْمَرْأَةُ فَكَانَ هَذَا الْحَيُّ مِنْ الْأَنْصَارِ قَدْ أَخَذُوا بِذَلِكَ مِنْ فِعْلِهِمْ وَكَانَ هَذَا الْحَيُّ مِنْ قُرَيْشٍ يَشْرَحُونَ النِّسَاءَ شَرْحًا مُنْكَرًا وَيَتَلَذَّذُونَ مِنْهُنَّ مُقْبِلَاتٍ وَمُدْبِرَاتٍ وَمُسْتَلْقِيَاتٍ 

فَلَمَّا قَدِمَ الْمُهَاجِرُونَ الْمَدِينَةَ تَزَوَّجَ رَجُلٌ مِنْهُمْ امْرَأَةً مِنْ الْأَنْصَارِ فَذَهَبَ يَصْنَعُ بِهَا ذَلِكَ فَأَنْكَرَتْهُ عَلَيْهِ وَقَالَتْ إِنَّمَا كُنَّا نُؤْتَى عَلَى حَرْفٍ فَاصْنَعْ ذَلِكَ وَإِلَّا فَاجْتَنِبْنِي حَتَّى شَرِيَ أَمْرُهُمَا فَبَلَغَ ذَلِكَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ 

فَأَنْزَلَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ { نِسَاؤُكُمْ حَرْثٌ لَكُمْ فَأْتُوا حَرْثَكُمْ أَنَّى شِئْتُمْ } أَيْ مُقْبِلَاتٍ وَمُدْبِرَاتٍ وَمُسْتَلْقِيَاتٍ يَعْنِي بِذَلِكَ مَوْضِعَ الْوَلَدِ

حكم: حسن (الألباني)


Sunday, September 11, 2022

SUNAN ABU DAUD 4330 (4982) : JANGAN MENCELA/MEMBENARKAN SYAITAN, SYAITAN SEBESAR RUMAH & SEKECIL LALAT

كتاب الأدب
Kitab: Adab
General Behavior (Kitab Al-Adab)



Hadis Sunan Abu Daud No. 4330
Kitab: Adab
Bab: Tidak boleh dikatakan "diriku buruk"


حَدَّثَنَا وَهْبُ بْنُ بَقِيَّةَ عَنْ خَالِدٍ يَعْنِي ابْنَ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ خَالِدٍ يَعْنِي الْحَذَّاءَ عَنْ أَبِي تَمِيمَةَ عَنْ أَبِي الْمَلِيحِ عَنْ رَجُلٍ قَالَ
كُنْتُ رَدِيفَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَعَثَرَتْ دَابَّةٌ فَقُلْتُ تَعِسَ الشَّيْطَانُ فَقَالَ لَا تَقُلْ تَعِسَ الشَّيْطَانُ فَإِنَّكَ إِذَا قُلْتَ ذَلِكَ تَعَاظَمَ حَتَّى يَكُونَ مِثْلَ الْبَيْتِ وَيَقُولُ بِقُوَّتِي وَلَكِنْ قُلْ بِسْمِ اللَّهِ فَإِنَّكَ إِذَا قُلْتَ ذَلِكَ تَصَاغَرَ حَتَّى يَكُونَ مِثْلَ الذُّبَابِ

Telah menceritakan kepada kami Wahb bin Baqiyyah dari Khalid -maksudnya bin Abdullah- dari Khalid -maksudnya Khalid bin Al Hadzdza- dari Abu Tamim dari Abul Malih dari seorang laki-laki ia berkata, "Aku membonceng di belakang Nabi ﷺ, maka ketika hewan tunggangan yang kami naiki tergelincir aku berkata, 'Celakalah setan ini'. beliau lalu bersabda: "Jangan engkau berkata, 'Celakalah setan ini', sebab jika engkau berkata seperti itu ia (setan) akan semakin besar hingga seperti rumah seraya berkata 'demi kekuatanku'. Tetapi hendaklah engkau katakan 'Bismillah (dengan menyebut nama Allah). Jika engkau ucapkan itu maka setan akan semakin kecil hingga seperti lalat."


Abu al-Malih reported on the authority of a man :

I was riding on a mount behind the prophet (May peace be upon him). It stumbled. Thereupon I said: May the devil perish! He said: do not say; may the devil perish! For you say that, he will swell so much so that he will be like a house, and say: by my power. But say: in the name of Allah; for when you say that, he will diminish so much so that he will be like a fly.

حكم :صحيح (الألباني)
Grade: Sahih (Al-Albani)



Reference : Sunan Abi Dawud 4982
In-book reference : Book 43, Hadith 210
English translation : Book 42, Hadith 4964




Hadits Terkait:



الْهُجَيْمِيِّ عَمَّنْ كَانَ رَدِيفَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
كُنْتُ رَدِيفَهُ عَلَى حِمَارٍ فَعَثَرَ الْحِمَارُ فَقُلْتُ تَعِسَ الشَّيْطَانُ فَقَالَ لِي النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَقُلْ تَعِسَ الشَّيْطَانُ فَإِنَّكَ إِذَا قُلْتَ تَعِسَ الشَّيْطَانُ تَعَاظَمَ الشَّيْطَانُ فِي نَفْسِهِ وَقَالَ صَرَعْتُهُ بِقُوَّتِي فَإِذَا قُلْتَ بِسْمِ اللَّهِ تَصَاغَرَتْ إِلَيْهِ نَفْسُهُ حَتَّى يَكُونَ أَصْغَرَ مِنْ ذُبَابٍ

Telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq, telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari 'Ashim dari Abu Tamimah Al Hujaimi dari orang yang pernah membonceng Nabi ﷺ dia berkata; "Aku pernah memboncengkan beliau menunggang keledai, kemudian keledai itu tergelincir, maka aku berkata; "Celakalah syetan, " Kemudian Nabi ﷺ bersabda kepadaku: "Janganlah kamu katakan celakalah syetan, karena jika kamu mengatakan celakalah syetan, maka syetan akan membanggakan dirinya. Syetan berkata; "Aku telah melawannya dengan kekuatanku, " dan jika kamu membaca BISMILLAAH maka syetan akan merasa dirinya kecil hingga lebih kecil dari seekor lalat."



حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَاصِمٍ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا تَمِيمَةَ يُحَدِّثُ عَنْ رَدِيفِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ شُعْبَةُ قَالَ عَاصِمٌ عَنْ أَبِي تَمِيمَةَ عَنْ رَجُلٍ عَنْ رَدِيفِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
عَثَرَ بِالنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِمَارُهُ فَقُلْتُ تَعِسَ الشَّيْطَانُ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَقُلْ تَعِسَ الشَّيْطَانُ فَإِنَّكَ إِذَا قُلْتَ تَعِسَ الشَّيْطَانُ تَعَاظَمَ وَقَالَ بِقُوَّتِي صَرَعْتُهُ وَإِذَا قُلْتَ بِسْمِ اللَّهِ تَصَاغَرَ حَتَّى يَصِيرَ مِثْلَ الذُّبَابِ

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far, telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Ashim ia berkata; Aku mendengar Abu Tamimah menceritakan dari seorang yang membonceng Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam. Syu'bah mengatakan; telah menceritakan kepada kami 'Ashim dari Abu Tamimah dari seseorang yang membonceng keledai Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam, kemudian keledai itu tergelincir, maka aku berkata; "Celakalah syetan, " maka Nabi ﷺ bersabda: "Janganlah kamu katakan celakalah syetan, karena jika kamu mengatakan celakalah syetan, maka syetan akan membanggakan dirinya. Syetan akan berkata; "Aku telah melawannya dengan kekuatanku, " namun jika kamu membaca BISMILLAAH, maka syetan akan merasa kecil dirinya sehingga lebih kecil dari seekor lalat."


حَدَّثَنَا عَفَّانُ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَاصِمٍ الْأَحْوَلِ عَنْ أَبِي تَمِيمَةَ عَنْ رِدْفِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْ عَنْ رَجُلٍ عَنْ رِدْفِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
أَنَّهُ كَانَ عَلَى حِمَارٍ فَعَثَرَ فَقَالَ الَّذِي خَلْفَهُ تَعِسَ الشَّيْطَانُ فَقَالَ لَا تَقُلْ تَعِسَ الشَّيْطَانُ فَإِنَّكَ إِذَا قُلْتَ تَعِسَ الشَّيْطَانُ تَعَاظَمَ وَقَالَ بِعِزَّتِي صَرَعْتُكَ وَإِذَا قُلْتَ بِسْمِ اللَّهِ تَصَاغَرَ حَتَّى يَصِيرَ مِثْلَ ذُبَابٍ

Telah menceritakan kepada kami 'Affan, telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Ashim Al Ahwal dari Abu Tamimah dari seorang yang membonceng Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam, bahwa beliau pernah berada di atas keledai, lalu keledainya jatuh tergelincir, serentak orang yang membonceng di belakang beliau berkata; "Celakalah setan, " Maka beliau bersabda: "Janganlah kamu katakan "celakalah setan, " sebab jika kamu mengatakan "celakalah setan, " maka setan akan membanggakan dirinya, setan akan berkata; "Aku telah melawannya dengan kekuatanku, " namuan bila kamu membaca BISMILLAAH maka setan akan menjadi kecil, lebih kecil dari seekor lalat."



Hadits Musnad Ahmad No. 22013


حَدَّثَنَا يَزِيدُ أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَاصِمٍ الْأَحْوَلِ عَنْ أَبِي تَمِيمَةَ الْهُجَيْمِيِّ عَنْ رِدْفِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْ مَنْ حَدَّثَهُ عَنْ رِدْفِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ
كَانَ رِدْفَهُ فَعَثَرَتْ بِهِ دَابَّتُهُ فَقَالَ تَعِسَ الشَّيْطَانُ فَقَالَ لَا تَفْعَلْ فَإِنَّهُ يَتَعَاظَمُ إِذَا قُلْتَ ذَلِكَ حَتَّى يَصِيرَ مِثْلَ الْجَبَلِ وَيَقُولُ بِقُوَّتِي صَرَعْتُهُ وَإِذَا قُلْتَ بِسْمِ اللَّهِ تَصَاغَرَ حَتَّى يَكُونَ مِثْلَ الذُّبَابِ

Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengabarkan kepada kami Sufyan dari 'Ashim Al Ahwal dari Abu Tamimah Al Hujaimi dari seorang yang pernah membonceng Nabi ﷺ atau seseorang yang diberitahu dari orang yang pernah membonceng Nabi ﷺ bahwa ia pernah membonceng Nabi ﷺ kemudian hewan tunggangan beliau jatuh, ia berkata; Celakalah setan. Rasulullah ﷺ bersabda: "Jangan kau lakukan ucapan seperti itu, karena setan akan membesar bila kau mengatakan seperti itu hingga berubah seperti gunung dan setan akan berkata; Dengan kekuatanku, aku mengalahkannya. Bila kau berkata; dengan nama Allah, setan akan mengecil hingga berubah seperti lalat."

**************************








Wednesday, August 31, 2022

SUNAN ABU DAUD 4077 (4699) - TABI’IN IBNU AD DAILAMI RAGU/KELIRU TENTANG TAKDIR



وَقَعَ فِي نَفْسِي شَيْءٌ مِنْ الْقَدَرِ فَحَدِّثْنِي بِشَيْءٍ لَعَلَّ اللَّهَ أَنْ يُذْهِبَهُ مِنْ قَلْبِي
 قَالَ لَوْ أَنَّ اللَّهَ عَذَّبَ أَهْلَ سَمَاوَاتِهِ وَأَهْلَ أَرْضِهِ عَذَّبَهُمْ وَهُوَ غَيْرُ ظَالِمٍ لَهُمْ وَلَوْ رَحِمَهُمْ كَانَتْ رَحْمَتُهُ خَيْرًا لَهُمْ مِنْ أَعْمَالِهِمْ وَلَوْ أَنْفَقْتَ مِثْلَ أُحُدٍ ذَهَبًا فِي سَبِيلِ اللَّهِ مَا قَبِلَهُ اللَّهُ مِنْكَ حَتَّى تُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ وَتَعْلَمَ أَنَّ مَا أَصَابَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُخْطِئَكَ وَأَنَّ مَا أَخْطَأَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُصِيبَكَ وَلَوْ مُتَّ عَلَى غَيْرِ هَذَا لَدَخَلْتَ النَّارَ

قَالَ ثُمَّ أَتَيْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ فَقَالَ مِثْلَ ذَلِكَ قَالَ ثُمَّ أَتَيْتُ حُذَيْفَةَ بْنَ الْيَمَانِ فَقَالَ مِثْلَ ذَلِكَ قَالَ ثُمَّ أَتَيْتُ زَيْدَ بْنَ ثَابِتٍ فَحَدَّثَنِي عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِثْلَ ذَلِكَ


Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Katsir berkata, telah mengabarkan kepada kami Sufyan dari Abu Sinan dari Wahb bin Khalid Al Himshi dari Ibnu Ad Dailami ia berkata, "Aku mendatangi Ubay bin Ka'b, lalu aku katakan kepadanya,

"Ada sesuatu yang ragu dalam hatiku tentang perkara takdir, maka ceritakanlah kepadaku tentang sesuatu semoga Allah menghilangkan keresahan itu dari dalam hatiku." 

Ia menjawab, "Jika Allah menyeksa semua makhluk yang ada di langit dan di bumi, maka itu bukanlah suatu kezaliman yang Dia lakukan atas mereka, dan sekiranya Dia memberikan rahmat kepada mereka, sesungguhnya rahmat-Nya adalah lebih baik dari amalan yang telah mereka lakukan. 
Jika engkau bersedekah dengan emas sebesar gunung uhud di jalan Allah, maka Allah tidak akan menerimanya hingga engkau beriman dengan takdir. 
Dan engkau mengetahui bahawa apa saja yang ditakdirkan menjadi bahagianmu tidak akan meleset darimu, dan apa yang tidak ditakdirkan untuk menjadi bahagianmu tidak akan engkau dapatkan. 
Jika engkau meninggal bukan di atas keyakinan yang demikian ini, maka engkau akan masuk neraka." 

Ibnu Ad Dailami berkata, "Kemudian aku mendatangi Abdullah bin Mas'ud, lalu ia mengatakan seperti itu pula. Aku lalu mendatangi Hudzaifah Ibnul Yaman, lalu ia mengatakan seperti itu pula. Kemudian aku mendatangi Zaid bin Tsabit, lalu ia menceritakan kepadaku sebuah hadits Nabi صلى الله عليه وسلم seperti itu pula."


Sunan Abu Daud
Versi Al-Alamiyah 4077
Versi Baitul Afkar Ad Dauliah 4699
Bab : Penjelasan tentang takdir
Kitab : Sunnah



I went to Ubayy b. Ka’b and said him : 

I am confused about Divine decree, so tell me something by means of which Allah may remove the confusion from my mind. 

He replied : were Allah to punish everyone in the heavens and in the earth. He would do so without being unjust to them, and were he to show mercy to them his mercy would be much better than their actions merited. Were you to spend in support of Allah’s cause an amount of gold equivalent to Uhud, Allah would not accept it from you till you believed in divine decree and knew that what has come to you could not miss you and that what has missed you could not come to you. Were you to die believing anything else you would enter Hell. 

He said : I then went to ‘Abd Allah b. MAs’ud and he said something to the same effect. I next went to Hudhaifah b. al-Yaman and he said something to the same effect. I next went to Zaid b. Thabit who told me something from the Prophet (May peace be upon him) to the same effect.


Reference : Sunan Abi Dawud 4699
In-book reference : Book 42, Hadith 104
English translation : Book 41, Hadith 4682

Grade: Sahih (Al-Albani)

حكم : صحيح (الألباني)     


https://sunnah.com/abudawud:4699

************************************




حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ سُلَيْمَانَ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا سِنَانٍ عَنْ وَهْبِ بْنِ خَالِدٍ الْحِمْصِيِّ عَنْ ابْنِ الدَّيْلَمِيِّ قَالَ

وَقَعَ فِي نَفْسِي شَيْءٌ مِنْ هَذَا الْقَدَرِ خَشِيتُ أَنْ يُفْسِدَ عَلَيَّ دِينِي وَأَمْرِي فَأَتَيْتُ أُبَيَّ بْنَ كَعْبٍ فَقُلْتُ أَبَا الْمُنْذِرِ إِنَّهُ قَدْ وَقَعَ فِي نَفْسِي شَيْءٌ مِنْ هَذَا الْقَدَرِ فَخَشِيتُ عَلَى دِينِي وَأَمْرِي فَحَدِّثْنِي مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ لَعَلَّ اللَّهَ أَنْ يَنْفَعَنِي بِهِ فَقَالَ لَوْ أَنَّ اللَّهَ عَذَّبَ أَهْلَ سَمَاوَاتِهِ وَأَهْلَ أَرْضِهِ لَعَذَّبَهُمْ وَهُوَ غَيْرُ ظَالِمٍ لَهُمْ وَلَوْ رَحِمَهُمْ لَكَانَتْ رَحْمَتُهُ خَيْرًا لَهُمْ مِنْ أَعْمَالِهِمْ وَلَوْ كَانَ لَكَ مِثْلُ جَبَلِ أُحُدٍ ذَهَبًا أَوْ مِثْلُ جَبَلِ أُحُدٍ تُنْفِقُهُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ مَا قُبِلَ مِنْكَ حَتَّى تُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ فَتَعْلَمَ أَنَّ مَا أَصَابَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُخْطِئَكَ وَأَنَّ مَا أَخْطَأَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُصِيبَكَ وَأَنَّكَ إِنْ مُتَّ عَلَى غَيْرِ هَذَا دَخَلْتَ النَّارَ وَلَا عَلَيْكَ أَنْ تَأْتِيَ أَخِي عَبْدَ اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ فَتَسْأَلَهُ فَأَتَيْتُ عَبْدَ اللَّهِ فَسَأَلْتُهُ فَذَكَرَ مِثْلَ مَا قَالَ أُبَيٌّ وَقَالَ لِي وَلَا عَلَيْكَ أَنْ تَأْتِيَ حُذَيْفَةَ فَأَتَيْتُ حُذَيْفَةَ فَسَأَلْتُهُ فَقَالَ مِثْلَ مَا قَالَا وَقَالَ ائْتِ زَيْدَ بْنَ ثَابِتٍ فَاسْأَلْهُ فَأَتَيْتُ زَيْدَ بْنَ ثَابِتٍ فَسَأَلْتُهُ فَقَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَوْ أَنَّ اللَّهَ عَذَّبَ أَهْلَ سَمَاوَاتِهِ وَأَهْلَ أَرْضِهِ لَعَذَّبَهُمْ وَهُوَ غَيْرُ ظَالِمٍ لَهُمْ وَلَوْ رَحِمَهُمْ لَكَانَتْ رَحْمَتُهُ خَيْرًا لَهُمْ مِنْ أَعْمَالِهِمْ وَلَوْ كَانَ لَكَ مِثْلُ أُحُدٍ ذَهَبًا أَوْ مِثْلُ جَبَلِ أُحُدٍ ذَهَبًا تُنْفِقُهُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ مَا قَبِلَهُ مِنْكَ حَتَّى تُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ كُلِّهِ فَتَعْلَمَ أَنَّ مَا أَصَابَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُخْطِئَكَ وَمَا أَخْطَأَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُصِيبَكَ وَأَنَّكَ إِنْ مُتَّ عَلَى غَيْرِ هَذَا دَخَلْتَ النَّارَ


Telah menceritakan kepada kami Ali bin Muhammad berkata, telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Sulaiman ia berkata; aku mendengar Abu Sinan dari Wahb bin Khalid Al Himshi dari Ibnu Ad Dailami ia berkata, "Ada sesuatu yang mengganjal dalam jiwaku seputar takdir. Aku khawatir akan merusak agama dan urusanku, maka aku mendatangi Ubai bin Ka'ab. Aku bertanya kepadanya, "Wahai Abul Mundzir, ada sesuatu yang mengganjal dalam jiwaku seputar perkara takdir, aku khawatir akan merusak agama dan urusanku. Maka beritakan kepadaku sesuatu yang berkaitan dengannya, semoga Allah memberikan manfaat dengannya." Dia berkata, "Sekiranya Allah mengazab penghuni langit dan bumi, niscaya Dia akan mengazabnya, dan Dia tidak zalim kepada mereka. Sekiranya Dia memberi rahmat, niscaya rahmat-Nya lebih baik dari amalan mereka. Jikalau kamu memiliki emas seperti gunung Uhud lalu engkau infaqkan di jalan Allah, maka itu tidak akan diterima hingga engkau beriman kepada takdir. Ketahuilah, sesungguhnya yang menjadi bagianmu tidak akan lepas darimu, dan sesuatu yang bukan milikmu maka tidak akan menjadi bagianmu. Sekiranya engkau meninggal dalam kondisi selain ini maka kamu akan masuk neraka. Tidak ada salahnya jika engkau datang kepada saudaraku, Abdullah bin Mas'ud, lalu engkau tanyakan kepadanya." Maka aku mendatangi Abdullah seraya menanyakan hal itu kepadanya, dan ia pun menyebutkan sebagaimana yang dikatakan oleh Ubai. Lalu ia berkata kepadaku, "Tidak ada salahnya jika engkau datang kepada Hudzaifah." Maka aku mendatangi Hudzaifah seraya menanyakan hal itu kepadanya. Lalu ia menjawab sebagaimana yang dikatakan oleh mereka berdua." Hudzaifah berkata, "Datanglah kepada Zaid bin Tsabit dan tanyakan kepadanya." Maka akupun mendatangi Zaid bin Tsabit dan bertanya kepadanya, lalu ia menjawab, "Aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda, " Sekiranya Allah mengazab penghuni langit dan bumi, niscaya Dia akan mengazabnya, dan Dia tidak zalim kepada mereka. Sekiranya Dia memberi rahmat, niscaya rahmat-Nya lebih baik dari amalan mereka. Jikalau kamu memiliki emas seperti gunung Uhud lalu engkau infaqkan di jalan Allah, maka itu tidak akan diterima hingga engkau beriman kepada takdir. Ketahuilah, sesungguhnya yang menjadi bagianmu tidak akan lepas darimu, dan sesuatu yang bukan milikmu maka tidak akan menjadi bagianmu. Sekiranya engkau meninggal dalam kondisi selain ini maka kamu akan masuk neraka."

SUNAN IBNU MAJAH
Versi Al-Alamiyah 74
Versi Maktabatu al Ma'arif Riyadh 77
Bab : Takdir
Kitab : Iman



حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ حَدَّثَنَا أَبُو سِنَانٍ سَعِيدُ بْنُ سِنَانٍ حَدَّثَنَا وَهْبُ بْنُ خَالِدٍ عَنْ ابْنِ الدَّيْلَمِيِّ قَالَ

لَقِيتُ أُبَيَّ بْنَ كَعْبٍ فَقُلْتُ يَا أَبَا الْمُنْذِرِ إِنَّهُ قَدْ وَقَعَ فِي نَفْسِي شَيْءٌ مِنْ هَذَا الْقَدَرِ فَحَدِّثْنِي بِشَيْءٍ لَعَلَّهُ يَذْهَبُ مِنْ قَلْبِي قَالَ لَوْ أَنَّ اللَّهَ عَذَّبَ أَهْلَ سَمَوَاتِهِ وَأَهْلَ أَرْضِهِ لَعَذَّبَهُمْ وَهُوَ غَيْرُ ظَالِمٍ لَهُمْ وَلَوْ رَحِمَهُمْ كَانَتْ رَحْمَتُهُ لَهُمْ خَيْرًا مِنْ أَعْمَالِهِمْ وَلَوْ أَنْفَقْتَ جَبَلَ أُحُدٍ ذَهَبًا فِي سَبِيلِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ مَا قَبِلَهُ اللَّهُ مِنْكَ حَتَّى تُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ وَتَعْلَمَ أَنَّ مَا أَصَابَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُخْطِئَكَ وَمَا أَخْطَأَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُصِيبَكَ وَلَوْ مِتَّ عَلَى غَيْرِ ذَلِكَ لَدَخَلْتَ النَّارَ

قَالَ فَأَتَيْتُ حُذَيْفَةَ فَقَالَ لِي مِثْلَ ذَلِكَ وَأَتَيْتُ ابْنَ مَسْعُودٍ فَقَالَ لِي مِثْلَ ذَلِكَ وَأَتَيْتُ زَيْدَ بْنَ ثَابِتٍ فَحَدَّثَنِي عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِثْلَ ذَلِكَ


Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Sufyan telah menceritakan kepada kami Abu Sinan Sa'id bin Sinan telah menceritakan kepada kami Wahab bin Khalid dari Ibnu Dailami berkata, "Aku berjumpa Ubay bin Ka'ab dan aku bertanya padanya, 'Wahai Abu Mundzir, sesungguhnya dalam hatiku ada sesuatu yang mengganjal dalam masalah takdir, ceritakanlah padaku sesuatu hingga bisa menghiburku! ' Ubay berkata, "Kalaulah Allah hendak menyiksa penduduk langit dan bumi pastilah Ia akan menyiksanya tanpa menzalimi mereka, bila Allah menyayangi mereka maka kasih sayangnya melebihi amal perbuatan yang mereka kerjakan. Jikalau engkau mensedekahkah emas sebesar gunung uhud di jalan Allah 'Azza wa Jalla, niscaya Allah tiada akan menerimanya darimu hingga kamu beriman dengan takdir-Nya, dan kamu tahu apa yang akan kamu dapatkan tidak akan meleset darimu, dan apa yang meleset darimu tidak akan kamu dapatkan. Jika kamu mati dalam keadaan tidak seperti itu, sungguh kamu akan masuk Neraka." Kemudian aku mendatangi Khudzaifah dan ia pun berkata demikian, lalu aku menemui Ibnu Mas'ud, ia pun berkata seperti itu, hingga aku mendatangi Zaid bin Tsabit, maka pun ia menceritakan yang semisal, dari Nabi ﷺ."

MUSNAD AHMAD
Versi Al-Alamiyah 20607
Versi Tidak tersedia 20607
Bab : Hadits Zaid bin Tsabit dari Nabi 
Kitab : Musnad sahabat Anshar



حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ سُلَيْمَانَ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا سِنَانٍ يُحَدِّثُ عَنْ وَهْبِ بْنِ خَالِدٍ الْحِمْصِيِّ عَنِ ابْنِ الدَّيْلَمِيِّ قَالَ

وَقَعَ فِي نَفْسِي شَيْءٌ مِنْ الْقَدَرِ فَأَتَيْتُ زَيْدَ بْنَ ثَابِتٍ فَسَأَلْتُهُ فَقَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَوْ أَنَّ اللَّهَ عَذَّبَ أَهْلَ سَمَاوَاتِهِ وَأَهْلَ أَرْضِهِ لَعَذَّبَهُمْ غَيْرَ ظَالِمٍ لَهُمْ وَلَوْ رَحِمَهُمْ كَانَتْ رَحْمَتُهُ لَهُمْ خَيْرًا مِنْ أَعْمَالِهِمْ وَلَوْ كَانَ لَكَ جَبَلُ أُحُدٍ أَوْ مِثْلُ جَبَلِ أُحُدٍ ذَهَبًا أَنْفَقْتَهُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ مَا قَبِلَهُ اللَّهُ مِنْكَ حَتَّى تُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ وَتَعْلَمَ أَنَّ مَا أَصَابَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُخْطِئَكَ وَأَنَّ مَا أَخْطَأَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُصِيبَكَ وَأَنَّكَ إِنْ مِتَّ عَلَى غَيْرِ هَذَا دَخَلْتَ النَّارَ


Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Sulaiman ia berkata, Aku mendengar Abu Sinan menceritakan dari Wahab bin Khalid Al Himshi dari Ibnu Ad Dailami berkata, "Suatu ketika aku mendapat musibah, lalu aku datang dan bertanya pada Zaid bin Tsabit Ia menjawab, "Aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda, "Sekiranya Allah akan menyiksa penduduk langit dan bumi, maka Ia akan menyiksanya tanpa menzalimi mereka. Dan bila Allah menyayangi mereka maka kasih sayang-Nya melebihi amal perbuatan yang mereka kerjakan. Sekiranya engkau menginfakkan emas sebesar gunung uhud di jalan Allah 'Azza wa Jalla, niscaya Allah tiada akan menerimanya darimu hingga kamu beriman dengan takdir-Nya, dan kamu tahu bahwa apa yang (ditakdirkan) menimpamu tidak akan meleset, dan segala yang (ditakdirkan) meleset tidak akan menimpamu. Jika kamu mati dalam keadaan tidak seperti itu (beriman pada takdir), sungguh kamu akan masuk Neraka."


MUSNAD AHMAD
Versi Al-Alamiyah 20626
Versi Tidak tersedia 20626
Bab : Hadits Zaid bin Tsabit dari Nabi 
Kitab : Musnad sahabat Anshar


************************************************


https://almanhaj.or.id/23832-iman-kepada-takdir-membawa-sukses-dunia-akhirat-2.html

https://youtu.be/C-sxLOPqxmE

http://qaalarasulallah.com/hadith.php?ID=2&Rows=4&SID=5136&head=Sunan%20Abi%20Da%27ud%20[Narrated%20by%20%27Abdullah%20bin%20al-Dayli%20%D8%B9%D8%A8%D8%AF%20%D8%A7%D9%84%D9%84%D9%87%20%D8%A8%D9%86%20%D9%81%D9%8A%D8%B1%D9%88%D8%B2%20%D8%A7%D9%84%D8%AF%D9%8A%D9%84%D9%85%D9%8A]