MeTaLoYaL

tHe diFFErent isnt AlwaYz better But THE besT is always Different..

Saturday, March 16, 2024

SUNAN ABU DAUD 1849 (2164) : KEPELBAGAIAN POSISI BERSETUBUH - surah al baqarah ayat 223


النكاح
في جامع النكاح

سنن أبي داوود ١٨٤٩: حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ يَحْيَى أَبُو الْأَصْبَغِ حَدَّثَنِي مُحَمَّدٌ يَعْنِي ابْنَ سَلَمَةَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَقَ عَنْ أَبَانَ بْنِ صَالِحٍ عَنْ مُجَاهِدٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ 

إِنَّ ابْنَ عُمَرَ وَاللَّهُ يَغْفِرُ لَهُ أَوْهَمَ إِنَّمَا كَانَ هَذَا الْحَيُّ مِنْ الْأَنْصَارِ وَهُمْ أَهْلُ وَثَنٍ مَعَ هَذَا الْحَيِّ مِنْ يَهُودَ وَهُمْ أَهْلُ كِتَابٍ وَكَانُوا يَرَوْنَ لَهُمْ فَضْلًا عَلَيْهِمْ فِي الْعِلْمِ فَكَانُوا يَقْتَدُونَ بِكَثِيرٍ مِنْ فِعْلِهِمْ 

وَكَانَ مِنْ أَمْرِ أَهْلِ الْكِتَابِ أَنْ لَا يَأْتُوا النِّسَاءَ إِلَّا عَلَى حَرْفٍ وَذَلِكَ أَسْتَرُ مَا تَكُونُ الْمَرْأَةُ فَكَانَ هَذَا الْحَيُّ مِنْ الْأَنْصَارِ قَدْ أَخَذُوا بِذَلِكَ مِنْ فِعْلِهِمْ وَكَانَ هَذَا الْحَيُّ مِنْ قُرَيْشٍ يَشْرَحُونَ النِّسَاءَ شَرْحًا مُنْكَرًا وَيَتَلَذَّذُونَ مِنْهُنَّ مُقْبِلَاتٍ وَمُدْبِرَاتٍ وَمُسْتَلْقِيَاتٍ 

فَلَمَّا قَدِمَ الْمُهَاجِرُونَ الْمَدِينَةَ تَزَوَّجَ رَجُلٌ مِنْهُمْ امْرَأَةً مِنْ الْأَنْصَارِ فَذَهَبَ يَصْنَعُ بِهَا ذَلِكَ فَأَنْكَرَتْهُ عَلَيْهِ وَقَالَتْ إِنَّمَا كُنَّا نُؤْتَى عَلَى حَرْفٍ فَاصْنَعْ ذَلِكَ وَإِلَّا فَاجْتَنِبْنِي حَتَّى شَرِيَ أَمْرُهُمَا فَبَلَغَ ذَلِكَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ 

فَأَنْزَلَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ { نِسَاؤُكُمْ حَرْثٌ لَكُمْ فَأْتُوا حَرْثَكُمْ أَنَّى شِئْتُمْ } أَيْ مُقْبِلَاتٍ وَمُدْبِرَاتٍ وَمُسْتَلْقِيَاتٍ يَعْنِي بِذَلِكَ مَوْضِعَ الْوَلَدِ

حكم: حسن (الألباني)



KITAB NIKAH
Bab Orang yang bersetubuh

Sunan Abu Daud 1849: Telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Yahya Abu Al Ashbagh, telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Salamah, dari Muhammad bin Ishaq dari Aban bin Shalih dari Mujahid dari Ibnu Abbas, ia berkata: 

Sesungguhnya Ibnu Umar semoga Allah mengampuninya, ia telah melakukan suatu kesalahan. Sesungguhnya terdapat sebuah kampung Anshar yang merupakan para penyembah berhala, hidup bersama kampung yahudi yang merupakan ahli kitab. Dan mereka memandang bahwa orang-orang yahudi memiliki keutamaan atas mereka dalam hal ilmu. Dan mereka mengikuti kebanyakan perbuatan orang-orang yahudi. 

Diantara keadaan ahli kitab adalah bahwa mereka tidak menggauli isteri mereka kecuali dengan satu cara, dan hal tersebut lebih menjaga rasa malu seorang wanita. Dan orang-orang Anshar ini mengikuti perbuatan mereka dalam hal tersebut. Sementara orang-orang Quraisy menggauli isteri-isteri mereka dengan cara yang mereka ingkari, orang-orang Quraisy menggauli mereka dalam keadaan menghadap dan membelakangi serta dalam keadaan terlentang. 

Kemudian tatkala orang-orang Muhajirin datang ke Madinah, salah seorang diantara mereka menikahi seorang wanita Anshar. Kemudian ia melakukan hal tersebut. Kemudian wanita Anshar tersebut mengingkarinya dan berkata: "Sesungguhnya kami didatangi dengan satu cara, maka lakukan hal tersebut, jika tidak maka jauhilah aku!" Hingga tersebar permasalahan mereka, dan hal tersebut sampai kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. 

kemudian Allah 'azza wa jalla menurunkan ayat: {Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki.} Yakni dalam keadaan menghadap (saling berhadapan), membelakangi dan terlentang, yaitu pada tempat diperolehnya anak (farj).

Status : Hasan (Al-Albani)


Narrated Abdullah Ibn Abbas:

Ibn Umar misunderstood (the Qur'anic verse, "So come to your tilth however you will")--may Allah forgive him. The fact is that this clan of the Ansar, who were idolaters, lived in the company of the Jews who were the people of the Book. They (the Ansar) accepted their superiority over themselves in respect of knowledge, and they followed most of their actions. 

The people of the Book (i.e. the Jews) used to have intercourse with their women on one side alone (i.e. lying on their backs). This was the most concealing position for (the vagina of) the women. This clan of the Ansar adopted this practice from them. But this tribe of the Quraysh used to uncover their women completely, and seek pleasure with them from in front and behind and laying them on their backs.

When the muhajirun (the immigrants) came to Medina, a man married a woman of the Ansar. He began to do the same kind of action with her, but she disliked it, and said to him: We were approached on one side (i.e. lying on the back); do it so, otherwise keep away from me. This matter of theirs spread widely, and it reached the Messenger of Allah (ﷺ).

So Allah, the Exalted, sent down the Qur'anic verse: "Your wives are a tilth to you, so come to your tilth however you will," i.e. from in front, from behind or lying on the back. But this verse meant the place of the delivery of the child, i.e. the vagina.

Grade: Hasan (Al-Albani)

Reference : Sunan Abi Dawud 2164
In-book reference : Book 12, Hadith 119
English translation : Book 11, Hadith 2159

************************************

HADIS BERKAITAN :

تفسير القرآن عن رسول الله
ومن سورة البقرة

سنن الترمذي ٢٩٠٥: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ ابْنِ خُثَيْمٍ عَنْ ابْنِ سَابِطٍ عَنْ حَفْصَةَ بِنْتِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي قَوْلِهِ { نِسَاؤُكُمْ حَرْثٌ لَكُمْ فَأْتُوا حَرْثَكُمْ أَنَّى شِئْتُمْ } يَعْنِي صِمَامًا وَاحِدًا قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ وَابْنُ خُثَيْمٍ هُوَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُثْمَانَ بْنِ خُثَيْمٍ وَابْنُ سَابِطٍ هُوَ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَابِطٍ الْجُمَحِيُّ الْمَكِّيُّ وَحَفْصَةُ هِيَ بِنْتُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي بَكْرٍ الصِّدِّيقِ وَيُرْوَى فِي سِمَامٍ وَاحِدٍ


KITAB TAFSIR AL QUR'AN
Bab Diantara surat albaqarah

Sunan Tirmidzi 2905: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Mahdi telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Ibnu Khutsaim dari Ibnu Sabith dari Hafshah binti Abdurrahman dari Ummu Salamah dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tentang firman Allah: "Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, Maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki." QS Al-Baqarah: 223 yaitu shimam wahid (satu lubang)." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih. Ibnu Khutsaim adalah Abdullah bin Utsman bin Khutsaim, sedangkan Ibnu Sabith adalah Abdurrahman bin Abdullah bin Sabith Al Jumahi Al Makki dan Hafshah adalah putri Abdurrahman bin Abu Bakar Ash Shiddiq." Diriwayatkan juga dengan redaksi: Simam wahid (satu lubang).


ومن مسند بني هاشم
بداية مسند عبد الله بن العباس

مسند أحمد ٢٥٦٩: حَدَّثَنَا حَسَنٌ حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ يَعْنِي الْقُمِّيَّ عَنْ جَعْفَرٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ جَاءَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَلَكْتُ قَالَ وَمَا الَّذِي أَهْلَكَكَ قَالَ حَوَّلْتُ رَحْلِيَ الْبَارِحَةَ قَالَ فَلَمْ يَرُدَّ عَلَيْهِ شَيْئًا قَالَ فَأَوْحَى اللَّهُ إِلَى رَسُولِهِ هَذِهِ الْآيَةَ { نِسَاؤُكُمْ حَرْثٌ لَكُمْ فَأْتُوا حَرْثَكُمْ أَنَّى شِئْتُمْ } أَقْبِلْ وَأَدْبِرْ وَاتَّقِ الدُّبُرَ وَالْحَيْضَةَ


KITAB DARI MUSNAD BANI HASYIM
Bab Awal Musnad Abdullah bin Al 'Abbas

Musnad Ahmad 2569: Telah menceritakan kepada kami Hasan telah menceritakan kepada kami Ya'qub yakni Al Qummi dari Ja'far dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas, ia berkata: Umar bin Khaththab datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu berkata: "Wahai Rasulullah, aku telah binasa." Beliau bertanya: "Apa yang membinasakanmu?" Umar menjawab: "Aku membalik tungganganku (yakni istriku) tadi malam." Ibnu Abbas berkata: Beliau tidak mengatakan apa-apa mengenai itu. Ibnu Abbas melanjutkan: Lalu Allah mewahyukan kepada Rasul-Nya ayat ini: (Istri-istrimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki) (lalu beliau mengatakan): "Bagaimana saja kamu kehendaki, dari depan atau belakang tapi hindarilah dubur dan haidl."


مسند النساء
حديث أم سلمة زوج النبي صلى الله عليه وسلم

مسند أحمد ٢٥٤٢٥: حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ قَالَ حَدَّثَنَا مَعْمَرٌ عَنْ ابْنِ خُثَيْمٍ عَنْ ابْنِ سَابِطٍ عَنْ حَفْصَةَ ابْنَةِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ قَالَ أَبِي وَفِي مَوْضِعٍ آخَرَ مَعْمَرٌ عَنْ ابْنِ خُثَيْمٍ عَنْ صَفِيَّةَ بِنْتِ شَيْبَةَ عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ أَنَّ امْرَأَةً سَأَلَتْهَا عَنْ الرَّجُلِ يَأْتِي امْرَأَتَهُ مُجَبِّيَةً فَسَأَلَتْ أُمُّ سَلَمَةَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ { نِسَاؤُكُمْ حَرْثٌ لَكُمْ فَأْتُوا حَرْثَكُمْ أَنَّى شِئْتُمْ } صِمَامًا وَاحِدًا

KITAB MUSNAD WANITA
Bab Hadits Ummu Salamah isteri Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam

Musnad Ahmad 25425: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq dia berkata: telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Ibnu Khutsaim dari Ibnu Sabit dari Hafshah binti Abdurrahman dari Ummu Salamah, pada tempat redaksi yang lain, Ayahku berkata: Ma'mar dari Ibnu Khutsaim dari Shofiyah binti Syaibah dari Ummu Salamah bahwa ada seorang wanita yang bertanya kepadanya mengenai seorang lelaki yang ingin menggauli isterinya dari belakang. Lantas Ummu Salamah menanyakannya kepada Rasulullah shalallahu'alaihi wa sallam. Beliaupun menjawab: "Isteri-isteri kalian adalah lahan yang baik bagi kalian, maka datangilah lahan kalian sekehendak kalian. Hanya saja dari satu lubang."


مسند النساء
حديث أم سلمة زوج النبي صلى الله عليه وسلم

مسند أحمد ٢٥٤٧٥: حَدَّثَنَا وَكِيعٌ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُثْمَانَ بْنِ خُثَيْمٍ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَابِطٍ عَنْ حَفْصَةَ بِنْتِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ قَالَتْ لَمَّا قَدِمَ الْمُهَاجِرُونَ الْمَدِينَةَ عَلَى الْأَنْصَارِ تَزَوَّجُوا مِنْ نِسَائِهِمْ وَكَانَ الْمُهَاجِرُونَ يُجَبُّونَ وَكَانَتْ الْأَنْصَارُ لَا تُجَبِّي فَأَرَادَ رَجُلٌ مِنْ الْمُهَاجِرِينَ امْرَأَتَهُ عَلَى ذَلِكَ فَأَبَتْ عَلَيْهِ حَتَّى تَسْأَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ فَأَتَتْهُ فَاسْتَحْيَتْ أَنْ تَسْأَلَهُ فَسَأَلَتْهُ أُمُّ سَلَمَةَ فَنَزَلَتْ { نِسَاؤُكُمْ حَرْثٌ لَكُمْ فَأْتُوا حَرْثَكُمْ أَنَّى شِئْتُمْ } وَقَالَ لَا إِلَّا فِي صِمَامٍ وَاحِدٍ و قَالَ وَكِيعٌ ابْنُ سَابِطٍ رَجُلٌ مِنْ قُرَيْشٍ


KITAB MUSNAD WANITA
Bab Hadits Ummu Salamah isteri Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam

Musnad Ahmad 25475: Telah menceritakan kepada kami Waki' telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abdullah bin Utsman bin Khutsaim dari Abdurrahman bin Abdullah bin Sabith dari Hafshah binti Abdurrahman dari Ummu Salamah berkata: "Tatkala orang-orang Muhajirin datang ke Madinah kepada orang-orang Anshar, mereka saling menikahkan wanita-wanita mereka. Orang-orang muhajirin terbiasa menggauli isterinya dari belakangnya, sementara orang-orang Anshar tidak terbiasa. Lantas ada seorang lelaki Muhajirin ingin menggauli isterinya seperti itu. Tapi ia menolaknya hingga ia menanyakan kepada Rasulullah shalallahu'alaihi wa sallam. Ia berkata: 'Ia pun mendatangi beliau, tapi ia malu untuk menanyakannya kepada beliau. Lantas Ummu Salamah menanyakannya, dan turunlah: NISAA UKUM HARTSUL LAKUM FA'TUU HARTSAKUM ANNA SYI'TUM (Isteri-Isteri kalian adalah lahan yang baik buat kalian, maka datangilah lahan kalian sesukamu). Beliau bersabda: 'Tidak, kecuali pada lubang yang satu'." Ia berkata: "Waki' ibnu Sabit adalah seorang dari Quraisy."


مسند النساء
حديث أم سلمة زوج النبي صلى الله عليه وسلم

مسند أحمد ٢٥٤٨٢: حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ ابْنِ خُثَيْمٍ عَنْ ابْنِ سَابِطٍ عَنْ حَفْصَةَ بِنْتِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي قَوْلِهِ عَزَّ وَجَلَّ { نِسَاؤُكُمْ حَرْثٌ لَكُمْ فَأْتُوا حَرْثَكُمْ أَنَّى شِئْتُمْ } قَالَ صِمَامًا وَاحِدًا

KITAB MUSNAD WANITA
Bab Hadits Ummu Salamah isteri Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam

Musnad Ahmad 25482: Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman dari Sufyan dari Ibnu Khutsaim dari Ibnu Sabith dari Hafshah binti Abdurrahman dari Ummu Salamah berkata: "Rasulullah shalallahu'alaihi sallam bersabda dalam firman-Nya Azza wa jalla Isteri-isteri kalian adalah lahan kalian, maka datangilah lahan kalian sekehendak kalian beliau bersabda: 'Dari satu lubang'."


كتاب الطهارة
باب إتيان النساء فى أدبارهن

سنن الدارمي ١٠٩٩: أَخْبَرَنَا مُسْلِمُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا وُهَيْبٌ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُثْمَانَ بْنِ خُثَيْمٍ عَنْ ابْنِ سَابِطٍ قَالَ سَأَلْتُ حَفْصَةَ بِنْتَ عَبْدِ الرَّحْمَنِ هُوَ ابْنُ أَبِي بَكْرٍ قُلْتُ لَهَا إِنِّي أُرِيدُ أَنْ أَسْأَلَكِ عَنْ شَيْءٍ وَأَنَا أَسْتَحْيِي أَنْ أَسْأَلَكِ عَنْهُ قَالَتْ سَلْ يَا ابْنَ أَخِي عَمَّا بَدَا لَكَ قَالَ أَسْأَلُكِ عَنْ إِتْيَانِ النِّسَاءِ فِي أَدْبَارِهِنَّ فَقَالَتْ حَدَّثَتْنِي أُمُّ سَلَمَةَ قَالَتْ كَانَتْ الْأَنْصَارُ لَا تُجَبِّي وَكَانَتْ الْمُهَاجِرُونَ تُجَبِّي فَتَزَوَّجَ رَجُلٌ مِنْ الْمُهَاجِرِينَ امْرَأَةً مِنْ الْأَنْصَارِ فَجَبَّاهَا فَأَبَتْ الْأَنْصَارِيَّةُ فَأَتَتْ أُمَّ سَلَمَةَ فَذَكَرَتْ ذَلِكَ لَهَا فَلَمَّا أَنْ جَاءَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَحْيَتْ الْأَنْصَارِيَّةُ وَخَرَجَتْ فَذَكَرَتْ ذَلِكَ أُمُّ سَلَمَةَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ ادْعُوهَا لِي فَدُعِيَتْ لَهُ فَقَالَ لَهَا { نِسَاؤُكُمْ حَرْثٌ لَكَمْ فَأْتُوا حَرْثَكُمْ أَنَّى شِئْتُمْ } سِمَامًا وَاحِدًا وَالسِّمَامُ السَّبِيلُ الْوَاحِدُ


KITAB THOHAROH
Bab Menggauli isteri pada dubur

Sunan Darimi 1099: Telah mengabarkan kepada kami Muslim bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Wuhaib telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Utsman bin Khutsaim dari Ibnu Sabith ia berkata: "Aku pernah bertanya kepada Hafshah binti Abdur Rahman Ibnu Abu Bakar, aku berkata kepadanya: Aku ingin bertanya kepada kamu perihal sesuatu yang sebenarnya aku malu menanyakannya kepadamu, ia berkata: "Bertanyalah wahai keponakanku tentang hal yang mengganjal (di hatimu) ", ia bertanya: "Aku bertanya kepada kamu tentang menggauli isteri-isteri dari dubur mereka?", maka ia menjawab: " Ummu Salamah radliallahu 'anha pernah menceritakan kepadaku, ia berkata: "Dahulu orang-orang Anshar tidak pernah menggauli (isteri mereka) dari arah belakang, sedang orang-orang muhajirin biasa menggauli (isteri mereka) dari arah belakang, maka ada seorang laki-laki dari kaum muhajirin menikahi seorang wanita dari kaum anshar, ia menggaulinya dari arah belakang, maka wanita itu menolak, dan ia datang menemui Ummu Salamah radliallahu 'anha, ia menceritakan hal tersebut, maka tatkala Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang, wanita anshar itu malu dan keluar, maka Ummu Salamah radliallahu 'anha menceritakan hal itu kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau berkata: "Panggillah wanita tadi untuk menemuiku", maka dipanggillah ia untuk menemui beliau, kemudian beliau berkata: "NISAA`UKUM HARTSUN LAKUM FA`TUU HARTSAKUM `ANNA SYI`TUM" (Isteri-isteri kalian adalah sawah ladang kalian, maka datangilah sawah ladangmu itu bagaimana saja kamu kehendaki) -Qs. Al Baqarah: 223-, yaitu satu arah, maksud dari satu arah adalah dari arah mana saja kamu datangi asalkan sasarannya satu, yaitu kemaluan."


كتاب الطهارة
باب إتيان النساء فى أدبارهن

سنن الدارمي ١١٠٤: أَخْبَرَنَا عُثْمَانُ بْنُ عُمَرَ حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ رَبَاحٍ عَنْ عِكْرِمَةَ { نِسَاؤُكُمْ حَرْثٌ لَكُمْ فَأْتُوا حَرْثَكُمْ أَنَّى شِئْتُمْ } قَالَ إِنَّمَا هُوَ الْفَرْجُ


KITAB THOHAROH
Bab Menggauli isteri pada dubur

Sunan Darimi 1104: Telah mengabarkan kepada kami Utsman bin Umar telah menceritakan kepada kami Khalid bin Rabah dari 'Ikrimah (Ketika menafsirkan ayat): '(Isteri-isteri kalian (bagaikan) sawah ladang kalian, maka datangilah sawah ladang kalian sesuai kehendak kalian) ' (Qs. Al Baqarah: 223), ia berkata: "Itu adalah kemaluan".


كتاب الطهارة
باب إتيان النساء فى أدبارهن

سنن الدارمي ١١١٠: أَخْبَرَنَا خَلِيفَةُ بْنُ خَيَّاطٍ حَدَّثَنَا الْمُعْتَمِرُ قَالَ سَمِعْتُ لَيْثًا حَدَّثَ عَنْ عِيسَى بْنِ قَيْسٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ { نِسَاؤُكُمْ حَرْثٌ لَكُمْ فَأْتُوا حَرْثَكُمْ أَنَّى شِئْتُمْ } قَالَ إِنْ شِئْتَ فَاعْزِلْ وَإِنْ شِئْتَ فَلَا تَعْزِلْ


KITAB THOHAROH
Bab Menggauli isteri pada dubur

Sunan Darimi 1110: Telah mengabarkan kepada kami Khalifah bin Khayyath telah menceritakan kepada kami Al Mu'tamir ia berkata: Aku pernah mendengar Laits menceritakan dari 'Isa bin Qais dari Sa'id bin Musayyib firman Allah: '(Isteri-isteri kalian bagaikan sawah ladang kalian, maka datangilah sawah ladang kalian sesuai kehendak kalian) ', (Qs. Al Baqarah: 223), ia berkata: "Jika kamu berkehendak, maka jauhilah dia, dan jika kamu kehendaki, maka jangan kamu jauhi dia."

**********************************************************************************

Ibnu ‘Abbas r.a ia berkata:
“Dahulu warga Ansar yang asalnya penyembah berhala, hidup berdampingan dengan warga yahudi yang merupakan ahli kitab. Orang-orang ansar itu menganggap orang-orang yahudi mempunyai banyak kelebihan Ilmu. Oleh kerana itulah mereka pun menirunya. Salah satu kebiasaan ahli kitab adalah mereka hanya menyetubuhi isteri dari arah samping (tepi). Alasannya agar aurat isteri lebih tertutup. Dahulu warga ansar meniru kebiasaan tersebut. Adapun warga Quraisy, mereka biasa menyetubuhi isteri dengan posisi yang bermacam-macam, terkadang berhadap-hadapan, dari belakang atau dengan posisi telentang. Ketika kaum muhajirin datang ke Madinah, ada salah seorang lelaki mereka menikah dengan wanita ansar. Orang Muhajirin tadi hendak menyetubuhi isterinya dengan cara biasa yang dia lakukan. Akan tetapi, si isteri yang ansar itu menolak seraya berkata: “Menurut kebiasaan kami di sini, kami para isteri biasa disetubuhi dari arah samping (tepi). Oleh kerana itu lakukanlah kebiasaan itu atau tidak mahu sila jauhi saya”. Pertengkaran itu semakin memuncak, dan berita tersebut sampai kepada Rasulullah saw. Ketika itu turunlah ayat:
“Isteri kamu adalah ladang-ladang kamu, Oleh kerana itu, datangilah ladang tersebut sesuka kalian. Ertinya posisi bersetubuh boleh berhadap-hadapan, dari arah belakang mahupun telentang asalkan pada kemaluan”.


Rujukan:
[H/R Abu Daud, Hakim, Baihaqi, Al wahidi, dan Al Khatabi]


https://abuanasmadani.com/docs/surah-al-baqarah-ayat-221-223-2/ 





المستدرك على الصحيحين
صفحة 556 جزء 2
1154 -
 شأن نزول آية : ( نساؤكم حرث لكم )

2845 -
 أخبرنا أبو النضر الفقيه ، وأبو الحسن العنزي ، قالا : ثنا عثمان بن سعيد الدارمي ، ثنا أبو الأصبغ عبد العزيز بن يحيى الحراني ، ثنا محمد بن سلمة ، عن محمد بن إسحاق ، عن أبان بن صالح ، عن مجاهد ، عن ابن عباس - رضي الله عنهما - ، قال : إن ابن عمر - والله يغفر له - وهم إنما كان هذا الحي من الأنصار ، وهم أهل وثن ، مع هذا الحي من اليهود ، وهم أهل كتاب ، كانوا يرون لهم فضلا عليهم ، فكانوا يقتدون بكثير من فعلهم ، وكان من أمر أهل الكتاب أن لا يأتوا النساء إلا على حرف واحد ، وذلك أستر ما تكون المرأة ، فكان هذا الحي من الأنصار ، قد أخذوا بذلك من فعلهم ، وكان هذا الحي من قريش يشرحون النساء شرحا منكرا ، ويتلذذون منهن مقبلات ومدبرات ومستلقيات ، فلما قدم المهاجرون المدينة ، تزوج رجل منهم امرأة من الأنصار ، فذهب يصنع بها ذلك ، فأنكرته عليه ، وقالت : إنما كنا نؤتى على حرف واحد ، فاصنع ذلك ، وإلا فاجتنبني حتى سرى أمرهما ، فبلغ ذلك رسول الله - صلى الله عليه وآله وسلم - " فأنزل الله [ ص: 556 ] - تبارك وتعالى - : ( نساؤكم حرث لكم فأتوا حرثكم أنى شئتم ) أي مقبلات ومدبرات ومستلقيات ، يعني ذلك موضع الولد .

هذا حديث صحيح الإسناد على شرط مسلم ، ولم يخرجاه بهذه السياقة ، إنما اتفقا على حديث محمد بن المنكدر ، عن جابر في هذا الباب .

هذا آخر كتاب النكاح ، وأول كتاب الطلاق .

No comments:

Post a Comment