Musnad Ahmad (مسند الإمام أحمد بن حنبل)
باقي مسند الأنصار
أحاديث رجال من أصحاب النبي صلى الله عليه وسلم
حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ يُوسُفَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ هِلَالِ بْنِ يِسَافٍ عَنْ ذَكْوَانَ عَنْ رَجُلٍ مِنْ الْأَنْصَارِ قَالَ عَادَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلًا بِهِ جُرْحٌ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ادْعُوا لَهُ طَبِيبَ بَنِي فُلَانٍ قَالَ فَدَعَوْهُ فَجَاءَ فَقَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَيُغْنِي الدَّوَاءُ شَيْئًا فَقَالَ سُبْحَانَ اللَّهِ وَهَلْ أَنْزَلَ اللَّهُ مِنْ دَاءٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا جَعَلَ لَهُ شِفَاءً
Kitab Sisa Musnad Sahabat Anshar
Bab Hadits-hadits beberapa orang sahabat Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam
Musnad Ahmad 22074
Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Yusuf telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Manshur dari Hilal bin Yasaf dari Dzakwan dari seorang Anshar berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam menjenguk seseorang yang terluka kemudian Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda: "Panggilkan tabib Bani Fulan." Kemudian mereka memanggilnya, si tabib pun datang, mereka berkata: Wahai Rasulullah! Apa obat itu berguna? Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda: "Subhanallah! Tidaklah Allah menurunkan penyakit ke bumi melainkan membuatkan obat untuknya."
ISNAD SAHIH MENURUT SYUA'IB AL-ARNA'UTH
BERTINDAK DGN ASBAB YG ZAHIR ADALAH AJARAN ISLAM & RASULULLAH -صلى الله علبه وسلم- SENDIRI MENYURUH PARA SAHABAT -رضي الله عنهم- BERJUMPA DOKTOR
عَنْ ذَكْوَانَ ، عَنْ رَجُلٍ مِنَ الْأَنْصَارِ ، قَالَ : عَادَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلًا بِهِ جُرْحٌ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " ادْعُوا لَهُ طَبِيبَ بَنِي فُلَانٍ ". قَالَ : فَدَعَوْهُ، فَجَاءَ، فَقَالَ : يَا رَسُولَ اللَّهِ، وَيُغْنِي الدَّوَاءُ شَيْئًا ؟ فَقَالَ : " سُبْحَانَ اللَّهِ، وَهَلْ أَنْزَلَ اللَّهُ مِنْ دَاءٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا جَعَلَ لَهُ شِفَاءً ؟ "
Daripada seorang lelaki dari kalangan Ansar, beliau berkata: Telah melawat Rasulullah -صلى الله عليه وسلم- seorag lelaki yang padanya luka, lalu Rasulullah -صلى الله عليه وسلم- bersabda: "Kalian panggilkan untuknya tabib Bani fulan". Beliau berkata: Maka mereka pun memanggilnya, lalu dia datang, lantas dia berkata: Wahai Rasulullah! Dan adakah akan berguna ubat sesuatu? Maka Baginda bersabda: "Subhanallah! Adakah tidak Allah turunkan sebarang penyakit melainkan Dia jadikan untuknya penawar?"
[Musnad Ahmad no. 24156]
FB : ustaz adli mohd saad
****************
Satu hal yang dapat memotivasi kita untuk terus berusaha mencari kesembuhan adalah jaminan dari Allah Ta’ala bahwa seluruh jenis penyakit yang menimpa seorang hamba pasti ada obatnya. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, ”Tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit, melainkan akan menurunkan pula obat untuk penyakit tersebut.” (HR. Bukhari)
Hadis ini menunjukkan bahwa seluruh jenis penyakit, memiliki obat yang dapat digunakan untuk mencegah, menyembuhkan, atau untuk meringankan penyakit tersebut. Hadis ini juga mengandung dorongan untuk mempelajari pengobatan penyakit-penyakit badan sebagaimana kita juga mempelajari obat untuk penyakit-penyakit hati. Karena Allah telah menjelaskan kepada kita bahwa seluruh penyakit memiliki obat, maka hendaknya kita berusaha mempelajarinya dan kemudian mempraktekkannya. (Lihat Bahjatul Quluubil Abraar hal. 174-175, karya Syekh Abdurrahman As-Sa’di)
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam juga bersabda, ”Untuk setiap penyakit ada obatnya. Apabila obat tersebut sesuai dengan penyakitnya, penyakit tersebut akan sembuh dengan seizin Allah Ta’ala.” (HR. Muslim)
Maksud hadis tersebut adalah, apabila seseorang diberi obat yang sesuai dengan penyakit yang dideritanya, dan waktunya sesuai dengan yang ditentukan oleh Allah, maka dengan seizin-Nya orang sakit tersebut akan sembuh. Dan Allah Ta’ala akan mengajarkan pengobatan tersebut kepada siapa saja yang Dia kehendaki sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, ”Sesungguhnya Allah tidak menurunkan penyakit kecuali menurunkan pula obatnya. Ada yang tahu, ada juga yang tidak tahu.”
(HR. Ahmad. Dinilai sahih oleh Syekh Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah)
Copyright © 2025 muslim.or.id
No comments:
Post a Comment