Musnad Ahmad Hadis No. 10709
(مسند الإمام أحمد بن حنبل)
باقي مسند المكثرين
مسند أبي سعيد الخدري رضي الله تعالى عنه
حَدَّثَنَا أَبُو عَامِرٍ حَدَّثَنَا عَلِيٌّ عَنْ أَبِي الْمُتَوَكِّلِ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ وَلَا قَطِيعَةُ رَحِمٍ إِلَّا أَعْطَاهُ اللَّهُ بِهَا إِحْدَى ثَلَاثٍ إِمَّا أَنْ تُعَجَّلَ لَهُ دَعْوَتُهُ وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ وَإِمَّا أَنْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنْ السُّوءِ مِثْلَهَا قَالُوا إِذًا نُكْثِرُ قَالَ اللَّهُ أَكْثَرُ
Kitab Sisa Musnad Sahabat yang Banyak Meriwayatkan Hadis
Bab Musnad Abu Sa'id Al Khudri Radhiyallahu ta'ala 'anhu
Telah menceritakan kepada kami Abu 'Amir berkata: telah menceritakan kepada kami 'Ali dari Abu Al Mutawakkil dari Abu Sa'id berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah seorang muslim yang berdoa dengan doa yang tidak untuk keburukan dan tidak untuk memutus tali kekeluargaan, kecuali Allah akan memberinya tiga kemungkinan: doanya akan segera dibalas, akan ditunda sampai di akhirat, atau ia akan dijauhkan dari keburukan yang semisal, " para sahabat bertanya, "Jika demikian kita minta yang lebih banyak, " beliau bersabda: "Allah memiliki yang lebih banyak."
ISNAD JAYYID MENURUT SYUA'IB AL-ARNA'UTH
**************************************************
.....perlu diketahui bahawa setiap doa yang kita panjatkan, tidak mesti dikabulkan sesuai dengan keinginan kita. Boleh jadi, Allah SWT mengabulkannya dengan cara lain. Nabi SAW menjelaskan bahwa ada tiga bentuk pengabulan oleh Allah SWT terhadap doa para hambanya sebagaimana terdapat dalam hadis berikut:
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ وَلَا قَطِيعَةُ رَحِمٍ إِلَّا أَعْطَاهُ اللَّهُ بِهَا إِحْدَى ثَلَاثٍ إِمَّا أَنْ تُعَجَّلَ لَهُ
دَعْوَتُهُ وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ وَإِمَّا أَنْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنْ السُّوءِ مِثْلَهَا قَالُوا إِذًا
نُكْثِرُ قَالَ اللَّهُ أَكْثَرُ
“Tidaklah seorang Muslim berdoa yang tidak mengandungi dosa dan tidak bertujuan memutus silaturahim, melainkan Allah SWT akan mengabulkannya dengan tiga cara;
(1). Allah akan mengabulkan doanya dengan segera,
(2). Allah akan menyimpan (menjadikannya pahala) baginya di akhirat kelak,
(3). Allah akan memalingkan darinya keburukan seumpamanya.
Mereka (para sahabat) berkata: “Kalau begitu, kami akan memperbanyak berdoa.” Nabi SAW bersabda: “Allah akan banyak mengabulkan doa-doa kamu.”
(HR: Ahmad – Sahih)
************************************************
Seorang muslim tugasnya adalah beribdah kepada Allah azza wajalla dengan berdoa dalam kondisi yakin dikabulkannya. Disertai dengan prasangka baik kepada Allah subhanahu wata’ala. Serta mengambil sebab-sebab dikabulkannya. Kemudian bertawakkal kepada-Nya azza wajalla. Dan menyerahkan jawabannya kepada rahmat, kasih dan hikmah-Nya. Dia Jalla wa’ala lebih mengetahui yang terbaik untuk seorang hamba di dunia dan akan menyelamatkannya di akhirat kelak. Yang penting agar tidak berputus asa meskipun membutuhkan kesabaran dan penantian yang lama. Agar tidak tergesa-gesa seraya mengatakan ‘Saya telah berdoa, tetapi belum dikabulkan untukku. Karena doa itu sendiri adalah ibadah khusus untuk Allah. yang dimaksudkan itu sendiri bukan sekedar bermaksud dikabukan semata.
Telah ada ketetapan dari Abu Said Al-Khudri radhiallahu ‘anhu sesungguhnya Nabi sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ ، وَلَا قَطِيعَةُ رَحِمٍ ، إِلَّا أَعْطَاهُ اللهُ بِهَا إِحْدَى ثَلَاثٍ: إِمَّا أَنْ تُعَجَّلَ لَهُ دَعْوَتُهُ ، وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ ، وَإِمَّا أَنْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنَ السُّوءِ مِثْلَهَا . قَالُوا: إذا نكثر. قال : الله أكثر.
“Tidaklah seorang muslim berdoa dengan suatu doa yang tidak mengandung dosa dan tidak memutus persaudaraan melainkan Allah akan berikan salah satu dari tiga hal, (Allah) akan kabulkan doanya atau disimpan baginya di hari akhirat atau dipalingkan dari kejelekan semisal darinya. (Para shahabat) mengatakan, “Kalau begitu kita perbanyak (doa). Nabi menjawab, “Allah (akan memberikan) lebih banyak lagi.
HR. Ahmad, di Musnad, (17/213) dinyatakan hasan oleh para peneliti di cetakan Muassasah Ar-Risalah. Dan sanadnya dibaguskan oleh Al-Mundziri di kitab ‘Targhib wat Tarhib, (547) dan dinyatakan shohih oleh Albani di ‘Shohih Al-Adabul Mufrad’.
Ibnu Abdul Bar rahimahullah mengomentari terkait dengan hadits tadi,”Di dalamnya ada dalil, bahwa pasti akan dikabulkan satu dari tiga hal ini. Maka ini termasuk mentakwilan dari firman Allah azza wajalla –wallahu a’lam :
فيكشف ما تدعون إليه إن شاء
“Jika Dia menghendaki, Dia hilangkan apa (bahaya) yang kamu mohonkan kepada-Nya.” QS. Al-An’a: 41. Bahwa Dia berkehendak. Bahwa tidak ada paksaan bagi-Nya. Sehingga firman Azza Wajalla:
أجيب دعوة الداع إذا دعان
“Aku Kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku.” QS’ Al-Baqarah: 186.
*************************************************************
Dalam sebuah hadits disebutkan,
« ما مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ وَلاَ قَطِيعَةُ رَحِمٍ إِلاَّ أَعْطَاهُ اللَّهُ بِهَا إِحْدَى ثَلاَثٍ إِمَّا أَنْ تُعَجَّلَ لَهُ دَعْوَتُهُ وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِى الآخِرَةِ وَإِمَّا أَنُْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنَ السُّوءِ مِثْلَهَا ». قَالُوا إِذاً نُكْثِرُ. قَالَ « اللَّهُ أَكْثَرُ »
“Tidaklah seorang muslim memanjatkan do’a pada Allah selama tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturahmi (antar kerabat, pen) melainkan Allah akan beri padanya tiga hal: [1] Allah akan segera mengabulkan do’anya, [2] Allah akan menyimpannya baginya di akhirat kelak, dan [3] Allah akan menghindarkan darinya kejelekan yang semisal.” Para sahabat lantas mengatakan, “Kalau begitu kami akan memperbanyak berdo’a.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata, “Allah nanti yang memperbanyak mengabulkan do’a-do’a kalian.”
(HR. Ahmad 3/18, dari Abu Sa’id; derajat hasan)
[1] HR. Ahmad 3/18, dari Abu Sa’id. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanadnya jayyid
No comments:
Post a Comment