MeTaLoYaL

tHe diFFErent isnt AlwaYz better But THE besT is always Different..

Friday, March 15, 2024

SAHIH BUKHARI 5651(6116) - PESAN RASULLULLAH JANGAN MARAH

كتاب الأدب
Adab Kesopanan
Good Manners and Form (Al-Adab)

بَابُ الحَذَرِ مِنَ الغَضَبِ
Bab peringatan daripada marah
Chapter: To be cautious from being angry

Tuesday, March 12, 2024

SAHIH BUKHARI No. 1134 (1210) : SYAITAN GANGGU RASULULLAH SOLAT & DOA NABI SULAIMAN

كتاب العمل فى الصلاة
Kitab perbuatan dalam solat
Actions while Praying

باب مَا يَجُوزُ مِنَ الْعَمَلِ فِي الصَّلاَةِ
Bab gerakan yang dibenarkan dalam solat
Chapter: What kind of actions are permissible during As-Salat



حَدَّثَنَا مَحْمُودٌ حَدَّثَنَا شَبَابَةُ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ زِيَادٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ صَلَّى صَلَاةً قَالَ إِنَّ الشَّيْطَانَ عَرَضَ لِي فَشَدَّ عَلَيَّ لِيَقْطَعَ الصَّلَاةَ عَلَيَّ فَأَمْكَنَنِي اللَّهُ مِنْهُ فَذَعَتُّهُ وَلَقَدْ هَمَمْتُ أَنْ أُوثِقَهُ إِلَى سَارِيَةٍ حَتَّى تُصْبِحُوا فَتَنْظُرُوا إِلَيْهِ فَذَكَرْتُ قَوْلَ سُلَيْمَانَ عَلَيْهِ السَّلَام رَبِّ { هَبْ لِي مُلْكًا لَا يَنْبَغِي لِأَحَدٍ مِنْ بَعْدِي } فَرَدَّهُ اللَّهُ خَاسِيًا ثُمَّ قَالَ النَّضْرُ بْنُ شُمَيْلٍ فَذَعَتُّهُ بِالذَّالِ أَيْ خَنَقْتُهُ وَفَدَعَّتُّهُ مِنْ قَوْلِ اللَّهِ { يَوْمَ يُدَعُّونَ } أَيْ يُدْفَعُونَ وَالصَّوَابُ فَدَعَتُّهُ إِلَّا أَنَّهُ كَذَا قَالَ بِتَشْدِيدِ الْعَيْنِ وَالتَّاءِ

Telah menceritakan kepada kami Mahmud telah mengkhabarkan kepada kami Syababah telah menceritakan kepada kami Syu'bah daripada Muhammad bin Ziyad daripada Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu daripada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bahawasanya Beliau ketika selesai daripada mengerjakan solat berkata: "Sesungguhnya syaitan menghampiriku lalu menggangguku untuk memutus solatku tapi Allah memenangkan aku atasnya dan aku berkehendak untuk mengikatnya di salah satu tiang masjid sampai pagi hari sehingga kalian semuanya dapat melihatnya. Namun aku teringat ucapan Sulaiman Alaihis salam yang berdo'a: {Ya Rabb, anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak akan dimiliki oleh seorangpun setelah aku} (Shad: 35). Maka kemudian Allah mengusirnya". Kemudian An Nadhir bin Syumail berkata: fadza'attuhu dengan huruf dzal, artinya: mencekiknya seperti firman Allah Ta'ala (Ath Thur: 13) yang artinya digiring. Yang benar adalah fada'attuhu. Dengan ada tanda taydid pada huruf 'ain dan ta.


Narrated Abu Huraira:

The Prophet (ﷺ) once offered the prayer and said, "Satan came in front of me and tried to interrupt my prayer, but Allah gave me an upper hand on him and I choked him. No doubt, I thought of tying him to one of the pillars of the mosque till you get up in the morning and see him. Then I remembered the statement of Prophet Solomon, 'My Lord ! Bestow on me a kingdom such as shall not belong to any other after me.' Then Allah made him (Satan) return with his head down (humiliated)."

In-book reference : Book 21, Hadith 14
USC-MSA web (English) reference : Vol. 2, Book 22, Hadith 301
(deprecated numbering scheme)

**************************

Hadis Penguat :

Sahih Bukhari 3042 (No 3284 Fathul Bari)

كتاب بدء الخلق
Kitab permulaan kejadian
Beginning of Creation

حَدَّثَنَا مَحْمُودٌ حَدَّثَنَا شَبَابَةُ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ زِيَادٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ صَلَّى صَلَاةً فَقَالَ إِنَّ الشَّيْطَانَ عَرَضَ لِي فَشَدَّ عَلَيَّ يَقْطَعُ الصَّلَاةَ عَلَيَّ فَأَمْكَنَنِي اللَّهُ مِنْهُ فَذَكَرَهُ

Telah bercerita kepada kami [Mahmud] telah bercerita kepada kami [Syababah] dari [Syu'bah] dari [Muhammad bin Ziyad] dari [Abu Hurairah radhiallahu 'anhu] dari Nabi SAW bahwa Beliau mengerjakan solat lalu setelah itu bersabda: "Setan datang menghampiri aku dan berusaha menggangguku untuk memutus solatku namun Allah memenangkan aku atasnya". Lalu Mahmud menyebutkan lanjutan hadits ini secara keseluruhan. 

******************

Doa Nabi Sulaiman ‘alaihissalam disebutkan di dalam Al-Qur’an,

قَالَ رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَهَبْ لِيْ مُلْكًا لَّا يَنْۢبَغِيْ لِاَحَدٍ مِّنْۢ بَعْدِيْۚ اِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّابُ

Dia berkata, “Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak patut (dimiliki) oleh seorang pun sesudahku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi.” (QS Shad: 35)

Doa tersebut dikabulkan oleh Allah ‘Azza Wajalla dengan diberinya Nabi Sulaiman ‘alaihissalam berupa penguasaan terhadap bangsa jin dengan izin Allah. Syekh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’diy rahimahullahu mengatakan,

فاستجاب الله له وغفر له، ورد عليه ملكه، وزاده ملكا لم يحصل لأحد من بعده، وهو تسخير الشياطين له، يبنون ما يريد، ويغوصون له في البحر، يستخرجون الدر والحلي، ومن عصاه منهم قرنه في الأصفاد وأوثقه


“Maka, Allah kabulkan doanya dan ampuni dosanya, serta kembalikan kekuasaan kepadanya, bahkan menambahnya dengan hal yang tidak seorang pun setelah beliau mampu. Yakni mengendalikan jin, memerintah mereka untuk membangun kerajaan, menyelam untuknya ke dalam samudera untuk mencari mutiara, dan siapa pun dari mereka yang ingkar akan dipenjara.” (Tafsir As-Sa’diy, hal. 712)



Monday, March 11, 2024

SAHIH BUKHARI 5996 (6477) : SESEORANG YANG DILEMPARKAN KE NERAKA KERANA PERKATAAN YANG DIUCAP

كتاب الرقاق
Kitab: Hal-hal yang melunakkan hati
To make the Heart Tender (Ar-Riqaq)

باب حِفْظِ اللِّسَانِ
Bab: Menjaga lisan
Chapter: To protect one's tongue


سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مَا يَتَبَيَّنُ فِيهَا يَزِلُّ بِهَا فِي النَّارِ أَبْعَدَ مِمَّا بَيْنَ الْمَشْرِقِ

Telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Hamzah telah menceritakan kepadaku Ibnu Abu Hazim dari Yazid dari Muhammad bin Ibrahim dari Isa bin Thalhah bin 'Ubaidullah At Taimi dari Abu Hurairah dia mendengar Rasulullah ﷺ bersabda: "Sesungguhnya seorang hamba mengucapkan kalimat tanpa diteliti yang kerananya ia terlempar ke neraka sejauh antara jarak ke timur."


Narrated Abu Huraira:

That he heard Allah's Messenger (ﷺ) saying, "A slave of Allah may utter a word without thinking whether it is right or wrong, he may slip down in the Fire as far away a distance equal to that between the east."

Reference : Sahih al-Bukhari 6477
In-book reference : Book 81, Hadith 66
USC-MSA web (English) reference : Vol. 8, Book 76, Hadith 484
(deprecated numbering scheme)

*************

Hadis Terkait:


Shahih Muslim No 5303 (No 2988a Syarh Shahih Muslim)

كتاب الزهد والرقائق
Kitab zuhud dan kelembutan hati
The Book of Zuhd and Softening of Hearts


باب التَّكَلُّمِ بِالْكَلِمَةِ يَهْوِي بِهَا فِي النَّارِ
Berkata dengan satu kalimat yang menyeretnya ke dalam neraka
Chapter: Guarding The Tongue


حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا بَكْرٌ يَعْنِي ابْنَ مُضَرَ عَنْ ابْنِ الْهَادِ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ عَنْ عِيسَى بْنِ طَلْحَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ يَنْزِلُ بِهَا فِي النَّارِ أَبْعَدَ مَا بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ

Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Bakru bin Mudlar] dari [Ibnu Al Had] dari [Muhammad bin Ibrahim] dari [Isa bin Thalhah] dari [Abu Hurairah] ia mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Sesungguhnya hamba mengucapkan kalimat yang kerananya ia menempati neraka sejauh antara timur dan barat."

*************

Shahih Muslim No 5304 (No 2988b Syarh Shahih Muslim)

كتاب الزهد والرقائق
Kitab zuhud dan kelembutan hati
The Book of Zuhd and Softening of Hearts


باب التَّكَلُّمِ بِالْكَلِمَةِ يَهْوِي بِهَا فِي النَّارِ
Berkata dengan satu kalimat yang menyeretnya ke dalam neraka
Chapter: Guarding The Tongue


و حَدَّثَنَاه مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي عُمَرَ الْمَكِّيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ الدَّرَاوَرْدِيُّ عَنْ يَزِيدَ بْنِ الْهَادِ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ عَنْ عِيسَى بْنِ طَلْحَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مَا يَتَبَيَّنُ مَا فِيهَا يَهْوِي بِهَا فِي النَّارِ أَبْعَدَ مَا بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ

Telah menceritakannya kepada kami [Muhammad bin Abu Umar Al Makki] telah menceritakan kepada kami [Abdulaziz Ad Darawardi] dari [Yazid bin Al Had] dari [Muhammad bin Ibrahim] dari [Isa bin Thalhah] dari [Abu Hurairah] Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Sesungguhnya hamba mengucapkan kalimat tanpa diteliti yang kerananya ia terlempar ke neraka sejauh antara timur dan barat."

*************

Musnad Ahmad No 8567

Status : Isnad Sahih (Syu'aib al-Arna'uth)

Kitab Musnad Para Sahabat yang Tinggal di Madinah
Bab Musnad Abu Hurairah Radhiallahu 'anhu


حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا بَكْرُ بْنُ مُضَرَ عَنْ يَزِيدَ بْنِ الْهَادِ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ الْعَبْدَ يَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ يَزِلُّ بِهَا فِي النَّارِ أَبْعَدَ مَا بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ

Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id], telah menceritakan kepada kami [Bakr bin Mudhar] dari [Yazid bin Al Had] dari [Muhammad bin Ibrahim] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] bahwasanya ia mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Sungguh, seorang hamba mengucapkan sebuah kalimat yang dapat menyebabkannya masuk ke dalam neraka sejauh antara timur dan barat."


*************

Muwatha' Malik No 1563 (No 1900 Daar Al Ma'rifah Lebanon)

Status : Mauquf Sahih (Salim Bin 'Ied Al-Hilaly)

Kitab Ucapan
Bab Perintah menjaga ucapan

و حَدَّثَنِي مَالِك عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ عَنْ أَبِي صَالِحٍ السَّمَّانِ أَنَّهُ أَخْبَرَهُ أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ قَالَ إِنَّ الرَّجُلَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مَا يُلْقِي لَهَا بَالًا يَهْوِي بِهَا فِي نَارِ جَهَنَّمَ وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مَا يُلْقِي لَهَا بَالًا يَرْفَعُهُ اللَّهُ بِهَا فِي الْجَنَّةِ

Telah menceritakan kepadaku Malik dari [Abdullah bin Dinar] dari [Abu Shalih As Samman] ia mengabarkan kepadanya, bahwa [Abu Hurairah] berkata, "Sungguh seorang laki-laki akan mengatakan satu kalimat yang ia anggap remeh, namun justru memasukkannya ke dalam neraka Jahannam. Dan sungguh seorang laki-laki akan mengatakan satu kalimat yang ia anggap remeh, namun justru kalimat tersebut memasukkannya ke dalam surga."


Sunnah.com reference : Book 56, Hadith 6
USC-MSA web (English) reference : Book 56, Hadith 6
Arabic reference : Book 56, Hadith 1819



*************


Ulama besar Syafi’iyyah, An Nawawi rahimahullah mengatakan, ”Ini merupakan dalil yang mendorong setiap orang agar selalu menjaga lisannya sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, ‘Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka berkatalah yang baik dan jika tidak maka diamlah.’ (HR. Bukhari dan Muslim). 

Oleh karena itu, selayaknya setiap orang yang berbicara dengan suatu perkataan atau kalimat, hendaknya merenungkan dalam dirinya sebelum berucap. Jika memang ada manfaatnya, maka dia baru berbicara. Namun jika tidak, hendaklah dia menahan lisannya.”

Itulah manusia, dia menganggap perkataannya seperti itu tidak apa-apa, namun di sisi Allah itu adalah suatu perkara yang bukan sepele. Allah Ta’ala berfirman, “Kamu menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal dia pada sisi Allah adalah besar.” (QS. An Nur [24] : 15)

Dalam Tafsir Al Jalalain dikatakan bahwa orang-orang biasa menganggap perkara ini ringan. Namun, di sisi Allah perkara ini dosanya amatlah besar.



Masalah ini disebutkan pula di akhir hadits yang berisi wasiat Nabi kepada Muadz yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi no. 2616 yang sekaligus dia komentari sebagai hadits yang hasan shahih. Dalam hadits tersebut Rasulullah bersabda.

وَهَلْ يَكُبُّ النَّاسَ فِي النَّارِ عَلَى وُجُوهِهِمْ أَوْ عَلَ مَنَا خِرِهِِمْ إِلاَّ حَصَائِدُ أَلْسِنَتِهِمْ

“Bukankah tidak ada yang menjerumuskan orang ke dalam neraka selain buah lisannya ?”


Perkataan Nabi di atas adalah sebagai jawaban atas pertanyaan Mu’adz.


يَا نَبِّيَّ اللَّهِ وَإِنَّا لَمُؤَا خَذُونَ بِمَا نَتَكَلَّمُ بِهِ


“Wahai Nabi Allah, apakah kita kelak akan dihisab atas apa yang kita katakan ?”


Al-Hafidz Ibnu Rajab mengomentari hadits ini dalam kitab Jami’ Al-Ulum wa Al-Hikam (II/147), “Yang dimaksud dengan buah lisannya adalah balasan dan siksaan dari perkataan-perkataannya yang haram. Sesungguhnya setiap orang yang hidup di dunia sedang menanam kebaikan atau keburukan dengan perkataan dan amal perbuatannya. Kemudian pada hari kiamat kelak dia akan menuai apa yang dia tanam. Barangsiapa yang menanam sesuatu yang baik dari ucapannya maupun perbuatan, maka dia akan menunai kemuliaan. Sebaliknya, barangsiapa yang menanam Sesuatu yang jelek dari ucapan maupun perbuatan maka kelak akan menuai penyesalan”.




Termasuk perkara yang mengherankan, ada seseorang yang mudah menjaga diri dari makanan haram, berbuat zhalim kepada orang lain, berzina, mencuri, minum khamr, melihat wanita yang tidak halal dilihat, dan lainnya, namun dia seakan sulit menjaga diri dari gerakan lidahnya. Sehingga terkadang seseorang yang dikenal dengan agamanya, zuhudnya, dan ibadahnya, namun ia mengucapkan kalimat-kalimat yang menimbulkan kemurkaan Allah, dan ia tidak memperhatikannya. Padahal hanya dengan satu kalimat itu saja, dapat menyebabkan dirinya bisa terjerumus ke dalam neraka melebihi jarak timur dan barat. Atau ia tersungkur di dalam neraka selama tujuh puluh tahun

Alangkah banyak manusia yang menjaga diri dari perbuatan keji dan maksiat, namun lidahnya memotong dan menyembelih kehormatan orang-orang yang masih hidup atau yang sudah meninggal. Dia tidak peduli dengan apa yang sedang ia ucapkan. Lâ haula wa lâ quwwata illa bilâhil-‘aliyyil-‘azhîm.

Sebagai contoh, ialah sebagaimana disebutkan dalam hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam di bawah ini:

عَنْ جُنْدَبٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَدَّثَ أَنَّ رَجُلًا قَالَ وَاللَّهِ لَا يَغْفِرُ اللَّهُ لِفُلَانٍ وَإِنَّ اللَّهَ تَعَالَى قَالَ مَنْ ذَا الَّذِي يَتَأَلَّى عَلَيَّ أَنْ لَا أَغْفِرَ لِفُلَانٍ فَإِنِّي قَدْ غَفَرْتُ لِفُلَانٍ وَأَحْبَطْتُ عَمَلَكَ أَوْ كَمَا قَالَ

Dari Jundab, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan ada seorang laki-laki berkata: “Demi Allah, Allah tidak akan mengampuni Si Fulan!” Kemudian sesungguhnya Allah Ta’ala berfirman: “Siapakah yang bersumpah atas nama-Ku, bahwa Aku tidak akan mengampuni Si Fulan, sesungguhnya Aku telah mengampuni Si Fulan, dan Aku menggugurkan amalmu”. Atau seperti yang disabdakan Nabi. [HR Muslim, no. 2621].

Oleh karena bahaya lidah yang demikian itulah, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengkhawatirkan umatnya.

عَنْ سُفْيَانَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ الثَّقَفِيِّ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ حَدِّثْنِي بِأَمْرٍ أَعْتَصِمُ بِهِ قَالَ قُلْ رَبِّيَ اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقِمْ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا أَخْوَفُ مَا تَخَافُ عَلَيَّ فَأَخَذَ بِلِسَانِ نَفْسِهِ ثُمَّ قَالَ هَذَا

Dari Sufyan bin ‘Abdullah ats-Tsaqafi, ia berkata: “Aku berkata, wahai Rasulullah, katakan kepadaku dengan satu perkara yang aku akan berpegang dengannya!” Beliau menjawab: “Katakanlah, ‘Rabbku adalah Allah’, lalu istiqomahlah”. Aku berkata: “Wahai Rasulullah, apakah yang paling anda khawatirkan atasku?”. Beliau memegang lidah beliau sendiri, lalu bersabda: “Ini”.[6]



https://belokblekorjalanluruh.blogspot.com/2023/04/kerana-1-perkataan-boleh-dicampak-jauh.html

Sunday, March 10, 2024

SAHIH BUKHARI 4749 (5146) SEBAHAGIAN KATA KATA INDAH ADALAH SIHIR

كتاب النكاح
Kitab: Nikah
Wedlock, Marriage (Nikaah)


باب الْخُطْبَةِ
Bab: Pinangan
Chapter: Al-Khutba (for Nikah)


حَدَّثَنَا قَبِيصَةُ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ قَالَ سَمِعْتُ ابْنَ عُمَرَ يَقُولُ
جَاءَ رَجُلَانِ مِنْ الْمَشْرِقِ فَخَطَبَا فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ مِنْ الْبَيَانِ لَسِحْرًا

Telah menceritakan kepada kami Qabishah Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Zaid bin Aslam ia berkata; 

Aku mendengar Ibnu Umar berkata; 

Ada dua orang laki-laki dari Masyriq, lalu keduanya pun berkhuthbah. 

Maka Nabi ﷺ bersabda: 

"Diantara lafadz yang indah terdapat apa yang disebut sihir."



Narrated Ibn `Umar:

Two men came from the east and delivered speeches, 

and the Prophet (ﷺ) said, 

"Some eloquent speech has the influence of magic." (e.g., some people refuse to do something and then a good eloquent speaker addresses them and then they agree to do that very thing after his speech)


Reference : Sahih al-Bukhari 5146
In-book reference : Book 67, Hadith 81
USC-MSA web (English) reference : Vol. 7, Book 62, Hadith 76
(deprecated numbering scheme)


Hadits Terkait:

Shahih Bukhari No 5325 (No 5767 Versi Fathul Bari)

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّهُ قَدِمَ رَجُلَانِ مِنْ الْمَشْرِقِ فَخَطَبَا فَعَجِبَ النَّاسُ لِبَيَانِهِمَا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ مِنْ الْبَيَانِ لَسِحْرًا أَوْ إِنَّ بَعْضَ الْبَيَانِ لَسِحْرٌ

Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Yusuf] telah mengabarkan kepada kami [Malik] dari [Zaid bin Aslam] dari [Abdullah bin Umar] radliallahu 'anhuma bahwa dua orang dari penduduk Masyriq datang kepadanya, lalu keduanya berkhutbah hingga orang-orang heran dengan penjelasannya, lantas Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya dalam penjelasan (bayan) itu mengandung sihir, atau sesungguhnya sebagian bayan (penjelasan) itu mengandung sihir."

**********

Sunan Abu Daud No 4354 (No 5007 Baitul Afkar Ad Dauliah)

Status : Sahih (Al-Albani)

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ عَنْ مَالِكٍ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّهُ قَالَ قَدِمَ رَجُلَانِ مِنْ الْمَشْرِقِ فَخَطَبَا فَعَجِبَ النَّاسُ يَعْنِي لِبَيَانِهِمَا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ مِنْ الْبَيَانِ لَسِحْرًا أَوْ إِنَّ بَعْضَ الْبَيَانِ لَسِحْرٌ

Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Maslamah] dari [Malik] dari [Zaid bin Aslam] dari [Abdullah bin Umar] ia berkata, "Dua orang laki-laki datang dari wilayah timur, mereka lalu berkhutbah hingga membuat orang-orang kagum -kerana kafasihan penjelasannya-. Rasulullah SAW lalu bersabda: "Sesungguhnya dalam penjelasan yang fasih dan menarik itu terdapat sihir, atau beliau mengatakan, "Sesungguhnya sebagian dari penjelasan yang fasih dan menarik itu adalah sihir."

**************

Sunan Abu Daud No 4358 
(No 5011 Baitul Afkar Ad Dauliah)

Status : Sahih (Al-Albani)

حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ سِمَاكٍ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ جَاءَ أَعْرَابِيٌّ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجَعَلَ يَتَكَلَّمُ بِكَلَامٍ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ مِنْ الْبَيَانِ سِحْرًا وَإِنَّ مِنْ الشِّعْرِ حُكْمًا

Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata, telah menceritakan kepada kami [Abu Awanah] dari [Simak] dari [Ikrimah] dari [Ibnu Abbas] ia berkata, "Seorang Arab dusun datang kepada Nabi SAW dan berkata dengan suatu perkataan. Maka Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya dalam kefasihan itu terdapat sihir, dan dalam sihir terdapat hukum."

************

Sunan Abu Daud No 4359 (No 5012 Baitul Afkar Ad Dauliah)

Status : Dhaif (Al-Albani)

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى بْنِ فَارِسٍ حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا أَبُو تُمَيْلَةَ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو جَعْفَرٍ النَّحْوِيُّ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ ثَابِتٍ قَالَ حَدَّثَنِي صَخْرُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ مِنْ الْبَيَانِ سِحْرًا وَإِنَّ مِنْ الْعِلْمِ جَهْلًا وَإِنَّ مِنْ الشِّعْرِ حُكْمًا وَإِنَّ مِنْ الْقَوْلِ عِيَالًا فَقَالَ صَعْصَعَةُ بْنُ صُوحَانَ صَدَقَ نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَّا قَوْلُهُ إِنَّ مِنْ الْبَيَانِ سِحْرًا فَالرَّجُلُ يَكُونُ عَلَيْهِ الْحَقُّ وَهُوَ أَلْحَنُ بِالْحُجَجِ مِنْ صَاحِبِ الْحَقِّ فَيَسْحَرُ الْقَوْمَ بِبَيَانِهِ فَيَذْهَبُ بِالْحَقِّ وَأَمَّا قَوْلُهُ إِنَّ مِنْ الْعِلْمِ جَهْلًا فَيَتَكَلَّفُ الْعَالِمُ إِلَى عِلْمِهِ مَا لَا يَعْلَمُ فَيُجَهِّلُهُ ذَلِكَ وَأَمَّا قَوْلُهُ إِنَّ مِنْ الشِّعْرِ حُكْمًا فَهِيَ هَذِهِ الْمَوَاعِظُ وَالْأَمْثَالُ الَّتِي يَتَّعِظُ بِهَا النَّاسُ وَأَمَّا قَوْلُهُ إِنَّ مِنْ الْقَوْلِ عِيَالًا فَعَرْضُكَ كَلَامَكَ وَحَدِيثَكَ عَلَى مَنْ لَيْسَ مِنْ شَأْنِهِ وَلَا يُرِيدُهُ

Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya bin Faris] berkata, telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Muhammad] berkata, telah menceritakan kepada kami [Abu Tumailah] ia berkata; telah menceritakan kepadaku [Abu Ja'far An Nahwi Abdullah bin Tsabit] ia berkata; telah menceritakan kepadaku [Shakhr bin Abdullah bin Buraidah] dari [Bapaknya] dari [Kakeknya] ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya pada kefasihan itu ada sihir, pada ilmu itu ada kebodohan, pada syair itu ada hikmah dan pada perkataan ada kelemahan (kebingungan)." Sha'sha'ah bin Shuhan berkata, "Benar apa yang dikatakan oleh Nabi SAW." Adapun maksud dari sabda beliau 'sesungguhnya dalam kefasihan terdapat sihir' adalah, bahwa terkadang seorang laki-laki yang salah lebih pandai dalam berargument dari orang yang berada di atas kebenaran, hingga penjelasannya dapat menyihir orang lain, lalu ia pun pergi dengan merampas kebenaran tersebut. Sedangkan maksud sabda beliau 'pada ilmu itu ada kebodohan' adalah, jika seorang alim memaksakan diri untuk mengetahui sesuatu yang ia tidak sanggupi, maka justru hal itu akan menjadikannya bodoh (berbicara tanpa ilmu). Adapun ucapannya 'pada syair itu ada hikmah' adalah bahwa apa yang terkandung dalam syair itu adalah nasihat-nasihat dan permisan-permisalan yang bisa menjadi nasihat bagi orang banyak. Adapun maksud dari sabda beliau; 'pada perkataan ada kelemahan (kebingungan) ' adalah jika kamu memaparkan perkataan atau cerita kepada orang yang tidak ada urusan dan tidak menginginkannya."

*********

Sunan Tirmidzi No 1951 
(No 2028 Maktabatu al Ma'arif Riyadh)

Status : Sahih (Darussalam)

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ مُحَمَّدٍ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ رَجُلَيْنِ قَدِمَا فِي زَمَانِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَخَطَبَا فَعَجِبَ النَّاسُ مِنْ كَلَامِهِمَا فَالْتَفَتَ إِلَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إِنَّ مِنْ الْبَيَانِ سِحْرًا أَوْ إِنَّ بَعْضَ الْبَيَانِ سِحْرٌ قَالَ أَبُو عِيسَى وَفِي الْبَاب عَنْ عَمَّارٍ وَابْنِ مَسْعُودٍ وَعَبْدِ اللَّهِ بْنِ الشِّخِّيرِ وَهَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ

Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah], telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Muhammad] dari [Zaid bin Aslam] dari [Ibnu Umar] bahwasanya; Suatu ketika pada zaman Rasulullah SAW, datanglah dua orang laki-laki lalu keduanya menyampaikan khutbah kepada khalayak, dan orang-orang pun merasa kagum terhadap pembicaraannya. Kemudian Rasulullah SAW berpaling ke arah kami dan bersabda: "Sesungguhnya diantara bayan (penjelasan dengan kata-kata) itu adalah sihir." Atau, "Sesungguhnya sebagian dari Bayan itu adalah sihir." Abu Isa berkata; Hadits semakna juga diriwayatkan dari Ammar, Ibnu Mas'ud, dan Abdullah bin Asy Syikhkhir. Dan hadits ini adalah Hasan Shahih.

**********

Musnad Ahmad No 2298

Status : Sahih lighairihi (Syu'aib al-Arna'uth)

حَدَّثَنَا أَبُو سَعِيدٍ حَدَّثَنَا زَائِدَةُ حَدَّثَنَا سِمَاكٌ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ مِنْ الشِّعْرِ حُكْمًا وَمِنْ الْبَيَانِ سِحْرًا

Telah menceritakan kepada kami [Abu Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Za`idah] telah menceritakan kepada kami [Simak] dari [Ikrimah] dari [Ibnu Abbas], ia berkata; Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya dalam syair itu ada kebijakan, dan dalam kefasihan itu ada sihir."

*********

Musnad Ahmad No 2625

Status : Sahih lighairihi (Syu'aib al-Arna'uth)

حَدَّثَنَا حَسَنُ بْنُ مُوسَى حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ سِمَاكِ بْنِ حَرْبٍ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ أَعْرَابِيًّا جَاءَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَتَكَلَّمَ بِكَلَامٍ بَيِّنٍ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ مِنْ الْبَيَانِ سِحْرًا وَإِنَّ مِنْ الشِّعْرِ حُكْمًا

Telah menceritakan kepada kami [Hasan bin Musa] telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] dari [Simak bin Harb] dari [Ikrimah] dari [Ibnu Abbas]; bahwa seorang badui datang kepada Nabi SAW lalu berbicara dengan susunan kata yang indah, kemudian Nabi SAW bersabda: "Sesungguhnya di antara susunan kata yang indah terdapat sihir, dan sesungguhnya di antara sya'ir ada (yang mengandung) hukum."

**********

Musnad Ahmad No 2675

Status : Sahih lighairihi (Syu'aib al-Arna'uth)

حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ سِمَاكٍ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ مِنْ الشِّعْرِ حُكْمًا وَإِنَّ مِنْ الْبَيَانِ سِحْرًا

Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] dari [Simak] dari [Ikrimah] dari [Ibnu Abbas]; bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya di antara sya'ir ada (yang mengandung) hukum, dan di dalam susunan kata yang indah terdapat sihir."

***********

Musnad Ahmad No 2714

Status : Isnad Dha'if (Syu'aib al-Arna'uth)

حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا إِسْرَائِيلُ عَنْ سِمَاكٍ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ مِنْ الشِّعْرِ حُكْمًا وَإِنَّ مِنْ الْبَيَانِ سِحْرًا

Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] telah mengabarkan kepada kami [Israil] dari [Simak] dari [Ikrimah] dari [Ibnu Abbas], ia berkata; Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya di antara sya'ir ada (yang mengandung) hukum, dan sesungguhnya di antara susunan kata yang indah terdapat sihir."

*********

Musnad Ahmad No 2869

Status : Sahih lighairihi (Syu'aib al-Arna'uth)

حَدَّثَنَا عَفَّانُ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ حَدَّثَنَا سِمَاكُ بْنُ حَرْبٍ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ جَاءَ أَعْرَابِيٌّ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجَعَلَ يَتَكَلَّمُ بِكَلَامٍ بَيِّنٍ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ مِنْ الْبَيَانِ سِحْرًا وَإِنَّ مِنْ الشِّعْرِ حُكْمًا

telah menceritakan kepada kami ['Affan] telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] telah menceritakan kepada kami [Simak bin Harb] dari [Ikrimah] dari [Ibnu Abbas] ia berkata; seorang badui datang kepada Rasulullah SAW, lalu ia berbicara dengan pembicaraan yang jelas. Maka Rasulullah SAW bersabda: "Sungguh di antara lafadh yang indah terdapat apa yang disebut sihir, dan di antara sya'ir ada (yang mengandung) hukum."

**********

Musnad Ahmad No 2909

Status : Isnad Dha'if (Syu'aib al-Arna'uth)

حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا إِسْرَائِيلُ عَنْ سِمَاكٍ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلٌ فَجَعَلَ يُثْنِي عَلَيْهِ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ مِنْ الْبَيَانِ سِحْرًا وَإِنَّ مِنْ الشِّعْرِ حُكْمًا

Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] telah mengkabarkan kepada kami [Isra`il] dari [Simak] dari [Ikrimah] dari [Ibnu Abbas] ia berkata; Seorang laki-laki menemui Nabi SAW, lalu ia memuji beliau, maka Nabi SAW bersabda: "Sesungguhnya di antara susunan kata yang indah terdapat apa yang disebut sihir dan sesungguhnya di antara sya'ir ada (yang mengandung) hukum."


*****************

Musnad Ahmad No 4113

Status : Isnad Dha'if (Syu'aib al-Arna'uth)

حَدَّثَنَا عَفَّانُ حَدَّثَنَا قَيْسٌ أَخْبَرَنَا الْأَعْمَشُ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ عَبِيدَةَ السَّلْمَانِيِّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ مِنْ الْبَيَانِ سِحْرًا وَشِرَارُ النَّاسِ الَّذِينَ تُدْرِكُهُمْ السَّاعَةُ أَحْيَاءً وَالَّذِينَ يَتَّخِذُونَ قُبُورَهُمْ مَسَاجِدَ

Telah menceritakan kepada kami ['Affan] telah menceritakan kepada kami [Qais] telah mengabarkan kepada kami [Al A'masy] dari [Ibrahim] dari [Abidah As Salmani] dari [Abdullah bin Mas'ud] ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya di dalam kata-kata indah terdapat sihir dan seburuk-buruk manusia adalah orang yang mendapatkan hari kiamat dalam keadaan hidup, dan orang yang menjadikan kuburan mereka sebagai masjid."

*********

Musnad Ahmad No 4422

Status : Isnad Sahih (Syu'aib al-Arna'uth)

حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ مَالِكٍ حَدَّثَنَا زَيْدُ بْنُ أَسْلَمَ سَمِعْتُ ابْنَ عُمَرَ يَقُولُ جَاءَ رَجُلَانِ مِنْ أَهْلِ الْمَشْرِقِ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَخَطَبَا فَعَجِبَ النَّاسُ مِنْ بَيَانِهِمَا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ مِنْ الْبَيَانِ سِحْرًا أَوْ إِنَّ بَعْضَ الْبَيَانِ سِحْرٌ

Telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Malik] telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Aslam]; Aku mendengar [Ibnu Umar] mengatakan, "Dua orang laki-laki penduduk Masyriq datang kepada Nabi SAW lalu keduanya berbicara hingga membuat orang-orang kagum dengan penjelasannya. Lalu Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya penjelasan itu mengandung sihir." Atau, "Sesungguhnya sebagian penjelasan itu merupakan sihir."

***********

Musnad Ahmad No 4981

Status : Isnad Sahih (Syu'aib al-Arna'uth)

حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ سَمِعَهُ مِنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ أَقْبَلَ رَجُلَانِ مِنْ الْمَشْرِقِ فَتَكَلَّمَا أَوْ تَكَلَّمَ أَحَدُهُمَا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ مِنْ الْبَيَانِ سِحْرًا أَوْ إِنَّ الْبَيَانَ سِحْرٌ

Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Zaid bin Aslam] ia mendengarnya dari [Ibnu Umar] ia berkata, "Ada dua orang laki-laki dari arah timur saling berbincang atau salah satu dari keduanya berbicara, maka Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya dari penjelasan itu terdapat sihir." Atau, "Sesungguhnya penjelasan itu mengandung sihir."

***********

Musnad Ahmad No 5039

Status : Isnad Sahih (Syu'aib al-Arna'uth)

حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ عَنْ مَالِكٍ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَدِمَ رَجُلَانِ مِنْ الْمَشْرِقِ فَخَطَبَا فَعَجِبَ النَّاسُ مِنْ بَيَانِهِمَا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ بَعْضَ الْبَيَانِ سِحْرٌ أَوْ إِنَّ مِنْ الْبَيَانِ سِحْرًا

Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] dari [Malik] dari [Zaid bin Aslam] dari [Ibnu Umar] ia berkata, "Ada dua orang datang dari arah timur lalu keduanya berbicara, orang-orang pun merasa kagum dengan penjelasannya itu. Maka Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya pada sebagian penjelasan itu terdapat sihir." Atau, "Sesungguhnya dari penjelasan itu mengandung sihir."

*********

Muwatha' Malik No 1564 (No 1901 Daar Al Ma'rifah Lebanon)

Status : Sahih (Salim Bin 'Ied Al-Hilaly)

حَدَّثَنِي مَالِك عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّهُ قَالَ قَدِمَ رَجُلَانِ مِنْ الْمَشْرِقِ فَخَطَبَا فَعَجِبَ النَّاسُ لِبَيَانِهِمَا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ مِنْ الْبَيَانِ لَسِحْرًا أَوْ قَالَ إِنَّ بَعْضَ الْبَيَانِ لَسِحْرٌ

Telah menceritakan kepadaku Malik dari [Zaid bin Aslam] dari [Abdullah bin Umar] berkata; "Dua orang datang dari timur lalu mereka menyampaikan khutbah sehingga membuat orang-orang takjub terhadap penjelasannya, Rasulullah SAW lalu bersabda: 'Sesungguhnya di antara penjelasan itu adalah sihir, ' atau beliau bersabda: 'Sesungguhnya sebagian penjelasan itu adalah sihir'."

Sunnah.com reference : Book 56, Hadith 7
USC-MSA web (English) reference : Book 56, Hadith 7
Arabic reference : Book 56, Hadith 1820


*****************

Jika seseorang mempunyai kemampuan bersilat lidah pada saat berdebat -baik perselisihan itu berkenaan dengan masalah agama atau masalah dunia- untuk mempertahankan kebatilan, dia menyuarakan kepada orang-orang bahwa kebatilan itu sebagai suatu yang benar, serta menyamarkan yang benar dan menampilkannya sebagai suatu kebathilan, seperti itu merupakan keharaman yang paling buruk serta kemunafikan yang paling busuk.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ مِنَ الْبَيَانِ لَسِحْرًا

“Sesungguhnya di antara penjelasan (al-bayan) itu adalah sihir (yang membawa daya tarik)”. (HR. Bukhari no. 5767)



Dalam hadits ini Nabi menjelaskan bahwa sebagian penjelasan dalam pidato atau percakapan bisa ‘menyihir’ manusia, membuat mereka terkesima dan membenarkan ucapan seseorang. Hal ini bisa bermakna baik bisa pula bermakna buruk.

Jika suatu penjelasan dikemas dengan penyampaian yang menarik dan memukau untuk mendukung dan mengokohkan al-haq sehingga orang semakin tertarik dan tergugah pada al-haq tersebut, maka ini adalah baik dan terpuji. Sebaliknya, jika sesuatu yang batil dikesankan menjadi haq atau al-haq menjadi batil karena kemampuan mengolah kata, maka ini adalah sesuatu yang tercela (disarikan dari penjelasan al-Qodhiy yang dinukil dalam ad-Diibaaj karya as-Suyuthiy dan penjelasan Syaikh Bin Baz dalam ta’liq terhadap Shahih al-Bukhari)



Tanya:

Apa yang dimaksud oleh sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

إِنَّ مِنَ الْبَيَانِ لَسِحْرًا

“Sesungguhnya sebagian dari albayan (kefasihan) itu adalah sihir.” (HR. al-Bukhari dari hadits Ibnu ‘Umar radhiallahu ‘anhuma dan Muslim dari sahabat ‘Ammar bin Yasir radhiallahu ‘anhuma)

Jawab:

Al-Bayan dari sisi tinjauan bahasa memiliki dua makna:

Pertama, menjelaskan sesuatu yang harus dijelaskan, maka hal ini boleh dilakukan oleh setiap orang.

Kedua, kefasihan dalam berbicara sehingga memukau akal bahkan mengubahnya. Makna yang kedua inilah yang dimaksud Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan kefasihan pembicaraan, yang menyebabkan kebenaran dalam pandangan pendengarnya menjadi sesuatu yang batil dan kebatilan menjadi sesuatu yang benar.” (al-Qaulul Mufid, 2/54)


********

Monday, May 22, 2023

SUNAN TIRMIDZI 2338 (2414) : DIBIARKAN BERGANTUNG KEPADA MANUSIA. REDHA MANUSIA & MURKA ALLAH

Hadith Sunan Tirmidzi No. 2338

كتاب الزهد عن رسول الله صلى الله عليه وسلم
Chapters On Zuhd
Kitab: Zuhud 

باب مِنْهُ
Bab: Lain2 
Chapter: The Punishment Of The One Who Seeks The People's Pleasure By Allah's Wrath And The Opposite

حَدَّثَنَا سُوَيْدُ بْنُ نَصْرٍ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْمُبَارَكِ عَنْ عَبْدِ الْوَهَّابِ بْنِ الْوَرْدِ عَنْ رَجُلٍ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ قَالَ
كَتَبَ مُعَاوِيَةُ إِلَى عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنْ اكْتُبِي إِلَيَّ كِتَابًا تُوصِينِي فِيهِ وَلَا تُكْثِرِي عَلَيَّ فَكَتَبَتْ عَائِشَةُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا إِلَى مُعَاوِيَةَ سَلَامٌ عَلَيْكَ أَمَّا بَعْدُ فَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ الْتَمَسَ رِضَا اللَّهِ بِسَخَطِ النَّاسِ كَفَاهُ اللَّهُ مُؤْنَةَ النَّاسِ وَمَنْ الْتَمَسَ رِضَا النَّاسِ بِسَخَطِ اللَّهِ وَكَلَهُ اللَّهُ إِلَى النَّاسِ وَالسَّلَامُ عَلَيْكَ
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ عَنْ سُفْيَانَ الثَّوْرِيِّ عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّهَا كَتَبَتْ إِلَى مُعَاوِيَةَ فَذَكَرَ الْحَدِيثَ بِمَعْنَاهُ وَلَمْ يَرْفَعْهُ

****************************

Telah menceritakan kepada kami Suwaid bin Nashr telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Al Mubarak dari 'Abdul Wahhab bin Al Ward dari seorang penduduk Madinah, dia berkata: Mu'awiyah menulis surat kepada Aisyah Ummul Mu`minin radhiallahu 'anha supaya dia menulis surat yang berisi wasiat kepadanya dan isinya tidak panjang panjang, Aisyah menulis surat kepada Mu'awiyah:

SALAAMUN 'ALAIKA, aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda:

"Barangsiapa yang mencari keredhaan Allah sekalipun memperoleh kebencian manusia, Allah akan mencukupkan dia dari kebergantungan kepada manusia dan barangsiapa yang mencari keredhaan manusia dengan mendatangkan kemurkaan dari Allah, maka Allah akan menjadikannya bergantung kepada manusia, WASSALAMU 'ALAIKA. 

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yahya telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yusuf dari Sufyan Ats Tsauri dari Hisyam bin 'Urwah dari ayahnya dari 'Aisyah, dia menulis surat kepada Mu'awiyah, kemudian dia menyebutkan hadith yang semakna namun tidak memarfu'kannya (tidak menyambungkan sampai Nabi).

*********************************

'Abdul-Wahhab bin Al-Ward narrated from a man among the inhabitants of Al-Madinah who said:

"Mu'awiyah wrote a letter to 'Aishah, that: 'Write a letter to advise me , and do not overburden me.'" He said: "So 'Aishah [may Allah be pleased with her] wrote to Mu'awiyah: 'Peace be upon you. As for what follows: Indeed I heard the Messenger of Allah (s.a.w) saying: 

Whoever seeks Allah's pleasure by the people's wrath, Allah will suffice him from the people. And who ever seeks the people's pleasure by Allah's wrath, Allah will entrust him to the people. And Peace be upon you.'"


Grade: Hasan (Darussalam)

Reference : Jami` at-Tirmidhi 2414
In-book reference : Book 36, Hadith 112
English translation : Vol. 4, Book 10, Hadith 2414

******************************************************

Dalam hadits disebutkan,

مَنِ الْتَمَسَ رِضَاءَ اللَّهِ بِسَخَطِ النَّاسِ كَفَاهُ اللَّهُ مُؤْنَةَ النَّاسِ وَمَنِ الْتَمَسَ رِضَاءَ النَّاسِ بِسَخَطِ اللَّهِ وَكَلَهُ اللَّهُ إِلَى النَّاسِ

“Barangsiapa yang mencari rida Allah saat manusia tidak suka, maka Allah akan cukupkan dia dari beban manusia. Barangsiapa yang mencari rida manusi, tetapi Allah itu murka, maka Allah akan biarkan dia bergantung kepada manusia.” 

(HR. Tirmidzi, no. 2414. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan).

Sumber https://rumaysho.com/18082-tsalatsatul-ushul-pentingnya-belajar-tauhid.html

Sunday, May 14, 2023

JINN DEVIL

Verily, all praise is due to Allah. We praise Him, seek His help and ask for His forgiveness. We seek refuge in Allah from the evil in our own souls and from our sinful deeds. Whoever Allah guides, no one can mislead. whoever Allah allows to go astray, no one can guide. I bear witness that there is none worthy of worship except Allah, the One, having no partner. And I bear witness that Muhammad is His servant and messenger. 0 believers! Have fear of Allah according to His right and die not save as Muslims. 0 mankind! Have fear of your Lord, the One who created you from one soul and created from it its mate and from them spread many men and women. fear Allah from whom you demand your mutual rights and [do not cut ties of kinship. Surely, Allah is Ever an All-Watcher over you. 0 Believers! Have fear of Allah and always speak the truth. He will direct you to righteous deeds and will forgive you your sins. And whosoever obeys Allah and His Messenger has indeed achieved a great achievement. To proceed: Verily, the truest speech is the Book of Allah. The best guidance is the guidance of Muhammad. The worst affairs are the innovated ones. Every innovated matter is a heresy. every heresy is misguidance. every misguidance is in the Hell-fire. In the work before you, Dr. Umar a well-known contemporary scholar of Islam, has attempted to tackle two important topics. The first topic is that of the characteristics of the jinn. The second topic is the characteristics and methodology of Satan himself. The first topic concerning the characteristics of the jinn is a topic for many reasons. Foremost among those reasons is that humans, in general, do not have much contact with the jinn and, therefore, it is to gather much information about them. Secondly, the devils are known to be liars. Thus, even when a person does encounter them, he cannot put much trust in what they claim about themselves. Therefore, one must virtually rely only on the of the Quran and the authentic hadith of the Prophet (peace be upon him). In this work, has done a good job of bringing together the texts of the Quran and sunnah.........



Wednesday, April 26, 2023

SAHIH BUKHARI 6374 (6882) : TIGA ORANG YANG PALING DIBENCI / DIMURKAI ALLAH, MENGADAKAN SUNNAH JAHILIYYAH DALAM ISLAM

كتاب الديات
Kitab: Diyat
Blood Money (Ad-Diyat)

باب مَنْ طَلَبَ دَمَ امْرِئٍ بِغَيْرِ حَقٍّ
Bab: 
Orang yang menuntut darah seseorang dengan tidak benar
Chapter: To shed somebody’s blood without any right




أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَبْغَضُ النَّاسِ إِلَى اللَّهِ ثَلَاثَةٌ مُلْحِدٌ فِي الْحَرَمِ وَمُبْتَغٍ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةَ الْجَاهِلِيَّةِ وَمُطَّلِبُ دَمِ امْرِئٍ بِغَيْرِ حَقٍّ لِيُهَرِيقَ دَمَهُ

Telah menceritakan kepada kami Abul Yaman Telah mengabarkan kepada kami Syu'aib dari 'Abdullah bin Abu Husain telah menceritakan kepada kami Nafi' bin Jubair dari Ibnu Abbas, bahwa Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda: "Manusia yang paling dimurkai Allah ada tiga, Orang yang melakukan pelanggaran di tanah haram, orang yang mencari-cari perilaku jahiliyah padahal telah masuk Islam, dan memburu darah seseorang tanpa alasan yang dibenarkan untuk menumpahkan darahnya."


Narrated Ibn `Abbas:

The Prophet (صلى الله عليه وسلم) said, "The most hated persons to Allah are three: (1) A person who deviates from the right conduct, i.e., an evil doer, in the Haram (sanctuaries of Mecca and Medina); (2) a person who seeks that the traditions of the Pre-lslamic Period of Ignorance, should remain in Islam (3) and a person who seeks to shed somebody's blood without any right."

Reference : Sahih al-Bukhari 6882
In-book reference : Book 87, Hadith 21
USC-MSA web (English) reference : Vol. 9, Book 83, Hadith 21
(deprecated numbering scheme)

Global Id: 6745 (46)
Arabic reference: Book 88, Hadith 6966


********************************************************************

Syaikh Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata: “Setiap orang yang ingin melakukan sesuatu dari sunnah jahiliyah, ia termasuk dalam hadits ini. Sunnah jahiliyah ialah segala kebiasaan (adat-budaya) yang mereka lakukan. Karena sunnah ialah adat, yaitu kebiasaan yang berulang agar bisa melingkupi semua orang. Yaitu hal-hal yang mereka anggap ibadah ataupun yang tidak mereka anggap ibadah … Barang siapa yang melakukan sesuatu dari adat-adat mereka, maka sesungguhnya ia telah menginginkan sunnah jahiliyah. Hadits ini umum mewajibkan diharamkannya mengikuti segala sesuatu dari kebiasaan-kebiasaan jahiliyah, dalam hal perayaan hari-hari besar, dan juga di luar perayaan hari-hari besar”

Al-Iqthidhâ`, 76-77.

Beliau rahimahullah mengungkapkan lagi pada kitab lainnya: “Sabda Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam ‘Yang mencari dalam Islam sunnah jahiliyah,’ termasuk ke dalamnya, yaitu segala kejahiliyahan secara mutlak; agama Yahudi, Nasrani, Majusi, Shaibah, agama penyembah berhala, agama syirik, atau adopsi dari sebagian ajaran-ajaran agama-agama jahiliyah tersebut, maka seluruh bid’ah dan ajaran yang telah mansukh (dihapus), telah menjadi jahiliyyah dengan diutusnya Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam . Sekalipun kalimat jahiliyah lebih dominan penggunaannya kepada orang-orang Arab, tetapi maknanya sama”

Al-Istiqâmah, 78-79.

Referensi : https://almanhaj.or.id/30111-mewaspadai-budaya-budaya-jahiliyah.html



sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

أَبْغَضُ النَّاسِ إِلَى اللَّهِ ثَلاَثَةٌ مُلْحِدٌ فِى الْحَرَمِ ، وَمُبْتَغٍ فِى الإِسْلاَمِ سُنَّةَ الْجَاهِلِيَّةِ ، وَمُطَّلِبُ دَمِ امْرِئٍ بِغَيْرِ حَقٍّ لِيُهَرِيقَ دَمَهُ

“Manusia yang dibenci oleh Allah ada tiga: (1) seseorang yang berbuat kerusakan di tanah haram, (2) melakukan ajaran Jahiliyah dalam Islam, dan (3) ingin menumpahkan darah orang lain tanpa jalan yang benar.” 

(HR. Bukhari no. 6882).

© 2023 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/19858-hanya-ada-dua-hari-raya-dalam-islam.html